Berpikir kritis itu tidak mencari kesalahan orang atau upaya menyerang dan menjatuhkan seseorang, kesalahan pahaman ini dianggap remeh karena bisa mengakibatkan terjadinya pembatasan kebebesan pendapat,kita mengalami dijaman pemerintah "Orde Baru" misalnya sikap kritis disamakan dengan sikap pembangkang, akibatnya mereka yang bersikap kritis dipenjarakan. Mereka yang berpikir kritis selalu dicurigai dan diancam. Bahkan mereka dianggap membahayakan keberlangsungan kekuasaan. Perlu ditegaskan di sini bahwa sikap kritis tidak sama dengan sikap atau tindakan untuk melawan atau menolak kekuasaan yang ada.
Berpikir kritis tidak berarti menyerang atau menjatuhkan orang lain, melainkan kemampuan berargumen secara rasional sehingga menemukan kebenaran sebuah pandangan.
Mengkritisi koran Pikiran Rakyat Jumat, 6 November 2015 " Sekilas Politik"
PKS Dirikan sekolah Kepemimpinan Partai, keseriusan partai membina kadernya dengan tujuan khusus meningkatkan intergritas dan akseptabilitas kader yang diusung menjadi pejabat publik.
Hal yang ingin saya sampaikan untuk mendirikan sekolah itu tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi ini mencetak kader penerus papan atas dalam pemilu 2019, perlu dikaji dalam rencana kedepan apakah ada kurikulum kepemimpinan partai, sehingga dengan mudahnya mencetak anak bangsa berpartai. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H