Mohon tunggu...
Nur Halizah
Nur Halizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PIAUD 2021 UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Emosi: Anger & Fear

26 November 2022   22:54 Diperbarui: 26 November 2022   23:06 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketakutan adalah emosi yang kita semua alami. Para peneliti setuju bahwa ketakutan adalah respons afektif terhadap ancaman yang akan segera terjadi, tetapi mereka tidak setuju secara spesifik tentang apa yang merupakan respons ketakutan, atau apakah ketakutan dijelaskan dengan tepat ketika menggunakan paradigma yang kemungkinan mengukur respons ancaman yang lebih sederhana (LoBue dkk., 2019).

Banyak perilaku dapat mencerminkan satu emosi dan perilaku yang sama dapat digunakan untuk berbagai emosi. Akibatnya, beberapa peneliti menggunakan laporan diri sebagai satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk memastikan bahwa individu memang takut.

Persepsi emosi dimulai sangat awal dalam kehidupan. Faktanya, ada bukti bahwa bayi dapat membedakan antara beberapa ekspresi emosional, termasuk wajah bahagia, sedih, dan terkejut, hanya beberapa jam setelah lahir, dan bahwa mereka dapat membedakan antara ekspresi emosional lain segera setelahnya. 

Pada usia 4-5 bulan, bayi membedakan antara emosi spesifik bervalensi negatif, seperti ketakutan, kesedihan, dan kemarahan, dan selanjutnya, kemampuan mereka untuk mengkategorikan ekspresi emosional menjadi lebih halus di paruh kedua tahun pertama. 

Pada usia 6-7 bulan, bayi dapat mengkategorikan sejumlah ekspresi variabel sebagai emosi yang sama dan bahkan mendeteksi batas kategori antara wajah ketika mereka perlahan berubah dari satu emosi ke emosi lainnya. 

Antara usia 8 dan 12 bulan---sekitar waktu yang sama mereka mulai menunjukkan bukti pemahaman tentang arti wajah ketakutan---bayi mulai menunjukkan ekspresi wajah ketakutan dalam Perkembangan dan perilaku ketakutan lainnya sebagai respons terhadap elisitor yang tepat.

Secara historis, para peneliti perkembangan telah mengukur ketakutan pada bayi dengan menggunakan paradigma pendekatan ketinggian dan orang asing, umumnya karena diyakini secara luas bahwa ketakutan terhadap orang asing dan ketinggian adalah normatif dan muncul pada tahun pertama kehidupan. 

Namun, analisis yang lebih baru menunjukkan bahwa sementara rasa takut terhadap orang asing berkembang pada beberapa bayi pada usia 12 bulan, ketakutan akan ketinggian mungkin tidak, dan yang terpenting, rasa takut tidak dapat dikaitkan dengan semua bayi yang biasanya berkembang pada usia berapa pun.

Refrensi

LoBue, V., Prez-Edgar, K., & Buss, K. A. (Ed.). (2019a). Handbook of Emotional Development. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-17332-6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun