Tertanggal 22 Desember 2015, hari ini.. "Hari Ibu"
Pada laman sosial media ramai khalayak ikut mengungkapkan perasaan cinta kepada Ibunda dan menurutku itu bagus :). Aku teringat lagu lama dari Endah dan Resha yang bilang.. "when you love someone, just be brave to say.." atau lagu baru dari Hivi yang bilang.. "bila kau jatuh cinta.. katakanlah..". Cinta kepada Ibu juga adalah merupakan salah satu bentuk cinta.. yang menurutku juga penting untuk diungkapkan :).
Bagiku Ibu adalah sosok yang spesial.. eh jangan salah sangka, ayah juga adalah sosok yang spesial loh :), tapi bahas nya satu-satu, kali ini gilliran Ibu dulu ya :)
Ibu mengajarkanku bahwa hati itu luas dan besar, hati bisa mencintai banyak hal dengan cinta yang dalam.. Â seperti hatinya yang memiliki banyak cinta untuk kami semua.. ayahku, kami anak-anaknya, kucing peliharaan dikandang, bahkan kura-kura dan ikan mas di dalam kolam depan rumah.. tak pernah terlupa diberi makan setiap hari.. dia bahkan mencintai orang yang membenci nya.. Ibu gampang sekali menangis.. tapi Ibu tidak pernah membalas.. Ibu mudah memaafkan..
Ibu memang hebat.
Seringkali Ibu adalah sosok yang terbangun paling pagi dan tidur paling akhir, untuk kemudian terbangun paling pagi lagi keesokan harinya.
Ketika menulis ini banyak memori indah terlintas dikepala, menjadikan nya sangat sulit untuk dipilih yang terbaik, karena semuanya baik.. semuanya berkesan. Ibu adalah laksana Pak Ustad yang mengajarkan aku solat dan puasa, membungkuskan hantaran untuk tetangga dan mengajarkan aku tentang berbagi dan memberi.. Ibu jugalah yang mencari anak-anaknya keliling komplek dengan ranting pohon jambu ditangan dikala hujan, dan menemukan kami sedang asyik mandi di kali yang coklat, berlumpur dan banyak lintah.. Â baju kami sudah habis kotor berantakan.. aku teringat, kala itu kami berjalan pulang dengan kuping dijewer dan cap ranting bambu dibadan.. haha.. lucu sekali.. kami seperti kambing yang digiring pulang ke kandang.. Ibu sangat marah.. tapi kemudian kami dimandikan lalu diberi minuman hangat.. sampai hari ini aku masih ingat, hari itu aku belajar tentang tanggung jawab.
Ibu adalah tempat ku berlari.. padanya aku ceritakan rahasia-rahasia terburuk.. padanya aku tak kuasa untuk berdusta.. dia bisa membentakku.. memarahiku.. tapi tak pernah seingatku dia meninggalkan aku.. nasihat dan doa nya mengiringi langkahku kemanapun jalan yang aku pilih.. ya kemanapun.
Oiya, Ibuku suka sekali cokelat :), apapun bentuknya dia suka.. permen cokelat, cokelat batangan, wafer cokelat.. semua yang dibungkus cokelat Ibu suka. Hari ini aku pulang sudah larut malam, tak ada toko lagi yang buka, ketika aku sampai dirumah Ibu pun sudah tidur terlelap. Setelah mandi aku baru sempat Solat Isya, diakhirnya aku selipkan sebaris doa kepada Tuhan untuk Ibu.. semoga Ibu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.
Tidak ada cokelat di hari Ibu... tak apa besok saja.. besok juga masih "Hari Ibu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H