Mohon tunggu...
Nur CholizaIskandar
Nur CholizaIskandar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UMM

Mahasiswa UMM prodi Ilmu Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara di Masa Pandemi Covid-19

9 Desember 2020   23:55 Diperbarui: 9 Desember 2020   23:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum atau disingkat dengan "Pemilu" merupakan proses pemilihan seseorang yang akan menduduki suatu jabatan politik. Pemilu merupakan suatu kegiatan penting dalam suatu negara demokrasi untuk mengumpulkan suara rakyat dalam menentukan baik pemimpin negara, pemimpin daerah maupun wakil rakyat.

Tapatnya tanggal 9 Desember 2020 merupakan hari pelaksanaan Pilkada serentk di seluruh Indonesia. Pilkada merupakan salah satu pesta demokrasi, contohnya saja di provinsi Kalimantan utara. Pemilihan gubernur kaltara diikuti oleh 3 pasangan calon (paslon). Paslon nomor 1 adalah Udin Hianggio - Undunsyah, Irianto Lambrie -- Irwan sabri sebagai paslon nomor 2 , dan Zainal Arifin Paliwang -- Yansen sebagai paslon nomor urut 3. Pasangan calon yang akan terpilih nantinya  akan menjabat untuk 5 tahun kedepan.  Menurut survei "Quick Count" berdasarkan laporan suara, pasangan calon nomor urut 3 memimpin dengan persentas suara mencapai 48,5%, disusul dengan pasangan calon nomor urut 2 dengan persentase 29,3% suara, dan 22,2% untuk pasangan calon nomoe urut 1, namun hasil ini masih bersifat sementara hingga nanti keluarnya keputusan resmi dari KPU.

Namun Pilkada kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan pelaksanaannya ditengah mewabahnya virus COVID-19 yang sudah hamper setahun meresahkan masyarakat. Begitu pula di Kota Tarakan, setiap TPS telah menjalankan semua syarat yang telah ditentukan sesuai dengan protocol Kesehatan, seperti menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan sarung tangan, dan wajib menjaga jarak minimal 1 meter. Kendala ini tidak menurunkan semangat warga dalam menyuarakan pilihannya. Semua berjalan lancar dan tidak ada kendala maupun ricuh yang terjadi selama pemungutan sampai penghitungan berlangsung.

Awalnya banyak sekali respon dari masyarakat terdapat resiko yang diambil pemerintah dengan dilaksanakannya pilkada tahun ini. Kecemasan terhadap jumlah pasien covid yang selalu bertambah menjadi dasar apakah pilkada dapat berjalan lancar  tanpa adanya hambatan. Namun pemerintah telah menjelaskan dan meyakinkan masyarakan bahwa semua akan berjalan lancar jika masyarakan mematuhi syarat yang telah ditentukan dan tetap dalam pengawasan. Hingga sore tadi salah satu TPS di Kota Tarakan kelurahan Lingkas Ujung telah selesai dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun