Bermacam-macam kasus korupsi yang telah terjadi di Indonesia tercinta ini, tidak diherankan lagi, bagaimana tidak ? Hal sepele sekecilpun yang biasa dilakukan anak kecil misalnya, jika ia diberi uang lebih dari ibunya untuk dibelanjakan sayuran lalu uang sisa belanja itu digunakan untuk kepentingan pribadinya seperti membeli mainan dan itu dilakukan tanpa seizin dari ibunya, itulah contoh kecil yang dapat dikatakan sebagai tindakan korupsi.Â
Tetapi bukan termasuk dalam pelanggaran hukum yang terjadi di negri ini, Kasus korupsi yang terajdi didunia kerja adalah korupsi waktu yang saya maksudkan disini adalah jika kita datang terlambat dan pulang lebih dahulu. Kasus korupsi yang saya maksudkan disini adalah seperti kasus yang dialami oleh para petinggi-petinggi negara yaitu Andi malarangeng, Anas urabaningrum, Muhammad nazarudin, Barhanuddin abdullah, Angelina Sondakh, dan para pejabat lainnya.Â
Bentuk-bentuk tindakan korupsi yang mereka lakukan juga berbeda, seperti suap, penyelewengan, penggelapan, bahkan juga sering terjadi gratifikasi (pemberian hadiah). Berbagai faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi ada dua macam, antara lain : faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya sifat tamak, gaya hidup yang konsumtif, moral yang kurang kuat, kejujuran, lemahnya keimanan.
Faktor eksternal mencakup beberapa faktor tersendiri, dari faktor politik dengan cara memperoleh sesuatu. Hal ini ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang kekuasaan. Faktor hukum terdiri dari dua aspek, kepastian hukum dan konsistensi penegakan hukum.Â
Faktor ekonomi dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi, dan juga aspek sistem ekonomi diantaranya adalah kemiskinan dalam hal ini juga dapat dikatakan sama halnya dengan keterdesakan, dari keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk mengambil jalan dengan melakukan korupsi. Faktor organisasi dalam hal ini termasuk sistem pengorganisasian dalam masyarakat. Aspeknya meliputi kultur, pimpinan, akuntabilitas, manajemen atau sistem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H