Mohon tunggu...
Liyan Wah
Liyan Wah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

For every minute you're angry, you lose sixty second happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malapetaka Organisasi Tanpa Visi, Berikut Langkah-Langkah Pemimpin dalam Menciptakan Visi yang Efektif

14 Agustus 2021   10:23 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:29 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perbedan Visi || Sumber : https://www.pexels.com

2. Co-create the vision. Sebagai seorang pemimpin, pasti mengingkan visi masa depan yang mencerminkan impian dan harapannya agar organisasi yang dipegang oleh pemimpin tersebut akan berkembang, sehingga dipandang baik oleh orang lain. Tentunya tidak perlu malu bertanya, jika sedang merasa kesulitan, dengan berkonsultasi satu dengan lainnya pasti akan mendapatkan berbagai informasi, pendapat yang diperolehnya. Dengan berkonsultasi sebanyak mungkin dari orang lain berbagai bidang, untuk mempelajari apa yang  membuat pengikut ini merasa frustasi,kemudian pemimpin jadi tahu apa yang memberikan pengikut ini energi untuk bersemangat kerja dan seperti apa masa dengan yang di inginkan.  Nah, dengan adanya sikap peduli, mampu mendengaran segala keluh kesah pengikut akan menjadikan pemimpin ini disenangi oleh pengikutnya. Artinya pemimpin ingin berjuang bersama-sama tanpa adanya rasa egois yang ini menang sendiri.

3. Identify strengths. Pemimpin membuat daftar tentang apa yang dilakukan oleh organisasi dengan bik dan hal-hal yang dibanggakan oleh orang lain.  Berdasarkan diskusi satu dengan lainnya seluruh organisasi atau para anggota tim membuat daftar pencapaian, keterampiran dan sebagainya yang mungkin menjadi aset dalam mencapai masa depan yang diinginkan. Dengan menciptakan visi yang satu frekuensi telah dibangun secara bersama akan memperluas kekuatan organisasi.

4. Write a first draft. Pemimpin perlu untuk mencatat atau menuliskan sesuatu yang penting, tetapi pastikan orang lain tahu bahwa hal tersebut adalah draf yang membutuhkan masukan. Tulis catatan tersebut yang berasal dari hati diri sendiri, mengingat bahwa emosi yang dapat memotivasi atau mendorong orang laiin untuk bertujuan agar sesuatu yang dilakukan menjadi hebat dan dapat menempatkan dirinya dimasa depan sesuai dengan impian dan harapan.

5. Solicit feedback and create the final vision statement. Dalam membuat pernyataan visi dapat melalui beberapa konsep sebelum final atau sebelum ketahap terakhir. Yang terpenting para anggota tim punya kesempatan untuk memberikan umpan balik. Dengan adanya umpan balik, jadi mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dari perkerjaan yang telah dilakukan. Jika pengikut organisasi telah menyelesaikan pekerjaanya, dari hasil pekerjaan tersebut akan diberikan umpan balik. Apakah pekerjaan pengikut itu sudah berhasil atau harus diperbaikin kembali.

6. Share the vision widely. Dengan berkomunikasi yang terbuka dan secara luas, menggunakan banyak saluran. Misalnya : Abraham Lincoln adalah seorang ahli dalam mengkhotbahkan visi di negara Amerika, Abraham Lincon menawarkan kebebasan, kesetaraan dan kesempatan yang adil  bagi semua. Artinya, merupakan pemimpin yang tidak membeda-bedakan satu dengan lainnya.  Abraham Lincoln melalui pidato,tulisan dan percakapan yang dilakukan dalam setiap kesempatan, beliau selalu mengingatkan orang-orang tentang prinsip-prinsip dasar yang mendasari bangsa. Jadi, dengan sikap seperti itu, Abraham Lincoln menerapkan keadilan bagi seluruhnya agar tidak ada rasa kebencian,kedengkian satu dengan lainnya

Ilustrasi Berhasil Menciptakan Visi || Sumber || https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Berhasil Menciptakan Visi || Sumber || https://www.istockphoto.com

Dengan demikianlah, langkah-langkah yang diciptakan oleh seorang pemimpin untuk membuat visi. Dengan menerapakan langkah-langkah tersebut, tujuan organisasi akan tercapai agar organisasi mampu mencapai tujuan organisasi mampu mencapai tujuan telah ditentukan secara bersama-sama. Jika tidak adanya misi, bagaimana bisa organisasi tersebut akan berkembang. Lebih baik mempersiapkan hal yang lebih matang, sehinga terhindarnya kegagalan atau malapetaka buruk yang terjadi oleh organisasi. Istilahnya lebih baik mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan, daripada terjemurus dalam hal yang negatif yang memberikan dampak negatif terhadap organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun