Mohon tunggu...
Liyana Fadila
Liyana Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru

Menulis agar aku tetap abadi dan tetap memberi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Hidrometeorologi yang Diprediksi Terjadi di Jakarta

12 Januari 2024   11:55 Diperbarui: 12 Januari 2024   12:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kabar harian kompas yang terbit pada tanggal 5 Januari 2024 disebutkan bahwa warga Jakarta diimbau untuk waspada terhadap bencana Hidrometeorologi akibat cuaca ektrem yang terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat memperingatkan agar warga waspada bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Jakarta sepanjang periode 3-10 Januari 2024.

Sejalan dengan hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk waspada karena kondisi ini berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas lebat setiap siang hingga sore dan juga malam hingga dini hari.

Kemudian apa sih yang dimaksud dengan bencana hidrometeorologi?

Bencana hidrometeorologi merupakan fenomena bencana alam yang diakibatkan oleh aktivitas yang terjadi di atmosfer (meteorologi), lautan (oseanografi), maupun air (hidrologi) yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan mata pencaharian dan layanan, hilangnya harta benda, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan. Seperti badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, aktivitas lainnya seperti curah hujan, banjir, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa curah hujan ektrem, kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puting beliung, gelombang panas hingga gelombang tinggi.

Tren Kejadian Bencana Hidrometeorologi (2014-2023)

 Kejadian bencana hidrometeorologi dari tahun 2014 hingga 2023 terhitung paling banyak adalah kejadian angin Puting Beliung yang angkanya mencapai 8562 kejadian. Kemudian disusul oleh kejadian Banjir yang mencapai 8326 kejadian dan Tanah longsor mencapai 7425 an kejadian. Meskipun Indonesia sempat mengalami kekeringan dan dampak bencana yang terjadi saat musim kering menurun namun bencana hidrometeorologi semacam kebakaran hutan juga turut mewarnai disepanjang 10 dekade terakhir ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun