Mohon tunggu...
Liyana Nofita Sari
Liyana Nofita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Biologi di IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Sampah Menuju Laut Bali yang Lestari

24 Maret 2024   00:54 Diperbarui: 2 April 2024   09:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang memandang laut hanyalah hamparan laut biru yang luas dan menakutkan, tetapi mereka melupakan bahwa laut mengandung keindahan alam yang sangat menakjubkan baik dari atas maupun di dalamnya. Saat sore hari, banyak orang yang dapat menikmati senja dengan tenang diiringi riuh ombak. Bunyi ombak yang berisik tetapi membawa ketenangan bagi yang menikmatinya kala senja. Keindahan bawah laut dapat dinikmati dengan melihat laut dangkal yang berisikan terumbu karang serta ikan-ikan kecil yang cantik dapat memanjakan mata para penikmatnya maupun memanfaatkannya untuk sumber daya kehidupan. Keragaman isi laut dapat memberikan manfaat yang banyak bagi umat manusia yang hidup di tepi pantai maupun wisatawan yang sengaja datang hanya untuk menikmati keindahannya. Keindahan laut ini dapat berpotensi menjadi daya tarik wisatawan baik nasional maupun internasional. Bahkan, keindahan laut dapat dijadikan suatu landmark budaya suatu wilayah. Salah satu wilayah yang telah diakui secara internasional sebagai sektor wisata terkemuka adalah Bali, Indonesia. 

Bali merupakan suatu kawasan yang terkenal akan  industri pariwisatanya, terutama garis pantainya yang indah pura mempesona menjadikannya tempat destinasi pariwisata berskala global. Keindahan ini membuat laut di Bali memberikan arti penting bagi industri pariwisata, menjadikannya tujuan wisata untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Industri pariwisata Bali menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, tetapi dampak tersebut tidak diimbangi dengan kelestarian lingkungannya. Pariwisata yang berlebihan memberikan dampak buruk yang menjadi ancaman terhadap habitat laut, seperti pencemaran plastik dalam jumlah besar, penangkapan ikan berlebih, dan eksploitasi sumber daya air yang melebihi 50%. Selain itu, terdapat kekhawatiran yang mendesak mengenai kondisi Bali ke masa yang akan datang, salah satunya berdampak pada warisan alam dan budaya bali. 

Laut Bali yang menjadi salah satu daya tarik utama dalam industri pariwisata secara signifikan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Perkembangan pariwisata di sekitar wilayah ini telah membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan bisnis lokal, seperti hotel, restoran, dan layanan tur. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga mengangkat profil Bali sebagai destinasi pariwisata terkemuka di dunia. Akan tetapi, munculnya krisis sampah atau sampah yang ditimbulkan dari adanya pariwisata merupakan tantangan yang berat dan dapat menimbulkan resiko besar bagi ekosistem laut dan industri pariwisata. Ekosistem laut yang terganggu karena sampah dapat membuat kehidupan bawah laut dan pemandangan menjadi terganggu dan rusak, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap wisatawan yang terganggu. Meningkatnya jumlah wisatawan dan peningkatan produksi sampah secara bersamaan menimbulkan kebutuhan yang mendesak akan strategi pengolahan sampah yang efisien.

Upaya mengatasi persoalan tersebut di antaranya melalui strategi manajemen sampah yang efisien untuk melestarikan ekosistem laut dan industri pariwisata di Bali. Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa penerapan Praktik Pengelolaan Sampah Padat Berkelanjutan (SSWM) merupakan strategi yang komprehensif untuk mengatasi krisis sampah di Bali. SSWM dapat memberikan manfaat bagi ekosistem laut dan berkelanjutan pariwisata di Bali. Selain itu,  keterlibatan pemangku kepentingan, kebijakan dan legislasi yang tepat, serta alokasi sumber daya yang memadai harus diterapkan dalam manajemen sampah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa SSWM dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan keberlanjutan industri pariwisata di Bali.

Penulis:

Raudhina Fadla Rizky (G3401211004)

Revina Chandra M (G3401211005)

Liyana Nofita Sari (G3401211038)

Syakirah Niswah (G3401211053)

Hanifah Fauziah (G3401211098)

Muhammad Riski (X1004232036)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun