Islam sebagai rahmatan lil alamin tanpa sekat dan batas memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjalin dan memperkuat hubungan antar negara. Hubungan Islam diberbagai Negara terjalin sudah dimulai pada masa Rasulullah SAW. Dalam sejarah peradaban Islam disebutkan bahwa penyebaran Islam dimulai di Mekkah kemudian ke Madinah (Yastrib) merupakan bukti bahwa diplomasi Islam sudah dipraktikan langsung oleh nabi Muhammad Saw. tak berhenti disitu saja diplomasi islam berlanjut pada masa khulafaurrasyidin, dinasti umayyah, dinasti abbasiyah, dan berlanjut hingga sampai sekarang.secara tidak langsung dizaman sekarang institut pendidikan islam adalah sarana sebagai penyalur diplomasi islam berjalan, melalui ilmu pengetahuan diplomasi dalam ajaran islam diaajarkan sehingga para generasi muda bisa mengetahui dan memahami sejarah diplomasi islam.Â
Diplomasi memiliki startegi baik dari hard power maupun dari soft power untuk bisa melaksanakan kegiatannya dalam bernegosiasi menjalin kerjasama dan untuk mencapai kepentingan nasional nya. ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan strategi soft power dari diplomasi untuk bisa terus mengembangkan kerjasama dalam pembaharuan atau perkembangan IPTEK. perkembangan IPTEK perlu sangat dilakukan terutama di negara-negara islam. Selepas kejatuhan imperium Islam beberapa abad silam. Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia Islam seolah jalan di tempat. Dunia Islam tidak lagi menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga dibutuhkan perombakan besar terutama dalam kolaborasi antara negara-negara Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Â
Hal tersebut dapat terwujud dengan pengimplementasian diplomasi islam di negara-negara islam dengan negara-negara adidaya dengan tujuan untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan sektor IPTEK. dukungan dan dorongan juga diperlukan dari pemerintah yang mana berperan besar dalam pelaksanaan diplomasi. agar hasil lebih memuaskan maka harus ada sesuatu yang dirubah menjadi lebih baik. Sesuatu' itu adalah kolaborasi antar negara. dimana negara-negara islam harus bisa dan lebih tertarik untuk bekerja sama dengan negara-negara maju Eropa dan Amerika ketimbang saudara-saudara sendiri.Â
maka dalam hal ini dibutuhkan wadah sebagai fasilitas negara islam untuk bisa menjalin kerjasama dengan negara-negara maju. peran OKI sangat dibutuhkan dalam menciptakan kolaborasi antara dunia islam. Sudah saatnya bagi OKI untuk menunjukkan jenis kepemimpinan dan berpikir lateral yang akan mengubah agenda untuk kerja sama ilmu pengetahuan dan tekonologi, sehingga mampu menjadikan negara islam sebagai tonggak atau pilar dari peradaban ilmu pengetahuan dan tekonologi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H