Memasuki bulan Robi'ul Awal, di wilayah penduduk muslim kembali semarak dengan berbagai kegiatan di masjid atau musholla. Pembacaan kitab maulid yang berisi sejarah Rasululloh Muhammad SAW ramai digaungkan. Umat muslim bersuka cita merayakannya. Sebenarnya apa sih tujuan memperingati maulid Nabi SAW?
Seorang Nabi bagi umatnya tentu merupakan sosok teladan yang senantiasa dirindu perjumpaannya. Rentang jarak hidup Sang Rasul dengan umat masa kini sangatlah jauh. Dan kemampuan untuk menziarahi makam Nabi, tidak semua bisa mencapainya. Sehingga bukan tidak mungkin, rasa rindu sangat membuncah, maka hadirnya tanggal dan bulan dimana Sang Nabi dilahirkan akan menjadi moment yang sangat dinanti untuk mengungkapkan kerinduan hati dengan membaca sejarah, menelaah dan memperingatinya dengan sangat meriah. Suasana semarak maulid bukan hanya ungkapan rindu Rasul saja, melainkan juga rasa syukur kepada Allah Subhanahu wata'ala yang telah memberi anugerah Nabi penutup yang juga dinanti syafaatnya kelak di yaumil mahsyar.
Dalam peringatan ini, kembali diungkap dan diingatkan bagaimana akhlak mulia beliau Shallallohu'alaihi wasallam. Dengan demikian, umatnya bisa mencoba mencontoh budi pekerti luhur Sang Nabi. Karena perilaku keseharian beliau mengandung banyak manfaat bagi kesehatan jiwa, raga dan spiritual umat.
Dalam perjalanan mendalami dan meneladani perjalanan hidup Rasululloh SAW, maka diharapkan akan lahirlah kecintaan pada beliau. Ketika cinta pada Rosul Muhammad SAW hadir pada diri seseorang, maka tentu akan menambah keimanannya kepada Sang Rosul. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H