Rabu "wekasan" atau Rabu "pungkasan merupakan istilah bagi hari Rabu yang jatuh pada pekan terakhir bulan Shafar dalam kalender Hijriyah. Sebenarnya mana yang digunakan istilah pertama atau kedua? Kemudian ada apa di hari itu?
Menurut cerita dalam babat tanah Tegal, istilah yang digunakan ialah Rabu "wekasan". "Wekasan" merupakan Bahasa Jawa Tegalan yang berarti dipesankan. Ada kisah yang terjadi bertepatan hari itu, dimana Ki Gede Sebayu yang merupakan tokoh kerajaan dan ulama pendiri kota dan kabupaten Tegal di Jawa Tengah. Beliau memberi pesan kepada para santrinya untuk melalukan 'tirakatan' semalam suntuk, sebelum membendung sungai Kaligung. Â Laku 'tirakat' tersebut dimaksudkan agar selama pembangunan bendungan tidak diganggu bangsa jin di sekitar sungai. Bendungan yang terletak di desa Danawarih tersebut dimaksudkan untuk mengairi sawah-sawah di wilayah Kabupaten Tegal.
Adapun Rabu 'pungkasan' juga berasal dari Bahasa Jawa yang berarti Rabu terakhir. Dalam sejarah umat Islam, pada hari Rabu terakhir bulan Shafar tahun ke 11 Hijriyah dikhabarkan Rasululloh Muhammad SAW merasakan sakit yang parah. Sebelum akhirnya beliau wafat pada bulan Robi'ul awwal. Dikarenakan menjadi pertanda akan wafatnya Rasululloh, maka ulama Ahli Hikmah menganjurkan untuk melakukan amalan-amalan sebagai penolak musibah dan bencana. Diantara amalan yang disarankan adalah melaksanakan sholat sunah mutlak untuk memohon kepada Allah agar dijauhkan dari bala', bersedekah, dan dzikirulloh.
Wallohu a'lam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H