Mohon tunggu...
Siti Awaliya Yuniarti
Siti Awaliya Yuniarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuluh Agama Islam

Menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibu sebagai "Madrasatul Ula", Pentingkah?

16 Agustus 2022   10:30 Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:30 2707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pepatah Arab mengatakan " Al Ummu Madrasatul ula" , ibu adalah madrasah pertama. Begitu akrab pepatah ini menggaung di telinga Ibu merupakan sekolah pertama atau guru pertama bagi anak-anaknya. 

Mengapa ibu menjadi guru pertama bagi anak?  Ini dikarenakan sejak dalam kandungan, anak sudah bisa mendengar suaranya. Ikut merasakan sedih dan senang perasaan ibu. Hingga tak heran jika begitu lahir suara yang paling dikenal adalah suara ibu. 

Masa menyusui dan balita yang paling dekat dengan anak, biasanya ibu. Setelah mencapai pendidikan usia dini barulah anak mulai dititipkan kepada guru. 

Seiring majunya dunia pendidikan usia dini, banyak pre school yang mau menampung anak usia balita menjadi peserta didik. Dan peran ibu sebagai madrastul ula sedikit banyak berpindah ke lembaga-lembaga tersebut.

Saat pandemi merajalela , dengan segala pertimbangan Pemerintah memberlakukan sistem daring atau belajar jarak jauh dengan perangkat teknologi komunikasi yang ada. 

Dalam kondisi ini, bagi anak yang di jenjang pendidikan menengah ke atas meski berat tapi mereka akan berusaha mempelajari materi-materi pelajaran sekolah. 

Sedang bagi anak di jenjang usia dini dan pendidikan dasar tentu belum bisa mandiri 100%. Berkutat dengan buku dan modul sekolah, sehingga mau tidak mau sosok ibu kembali menjadi tumpuan anak untuk berperan sebagai guru.

Memang saat pandemi, peran ibu sebagai guru dengan segala kemampuannya sangat diperlukan. Maka ada julukan bahwa ibu itu "master" segala jurusan karena menguasai berbagai materi mulai dari management rumah, manager keuangan, dosen bagi anak-anak dan cheff di rumah. 

Panjangnya masa pandemi membuat seorang ibu kembali memutar otak untuk flashback pelajaran-pelajaran masa dulu bahkan mungkin belajar materi baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Untuk para ibu , mari belajar bersabar menjadi guru dari anak yang menjadi amanah kita. Kita ingat cerita Einstein yang diberhentikan sekolah oleh gurunya. 

Namun justru di kemudian hari menjadi ilmuwan jenius berkat kesabaran sang ibu mendidiknya. Teorinya dikenal dan dipelajari banyak orang bahkan dikembangkan hingga sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun