Pemijahan ikan lele adalah proses reproduksi yang melibatkan pemilihan indukan jantan dan betina untuk menghasilkan telur yang akan dibuahi dan kemudian menetas menjadi larva. Proses ini dimulai dengan menyiapkan kolam pemijahan dengan kondisi air yang optimal, yaitu pH antara 6,5 hingga 8,0 dan suhu antara 26 hingga 30 derajat Celsius. Setelah itu, indukan lele, yang terdiri dari satu jantan dan beberapa betina, ditempatkan dalam kolam tersebut. Betina yang matang akan melepaskan telur yang akan dibuahi oleh jantan. Penting untuk menyediakan tempat berlindung di kolam agar telur dan larva mendapatkan perlindungan dari gangguan.
Setelah pemijahan, telur lele akan menetas dalam waktu 24 hingga 48 jam. Larva yang baru menetas kemudian harus dipindahkan ke kolam pemeliharaan dengan kondisi air yang serupa untuk mendukung kelangsungan hidup mereka. Pemberian pakan yang sesuai, seperti plankton atau makanan khusus untuk larva, harus dilakukan secara rutin untuk mendukung pertumbuhan yang baik. Mengelola kualitas air dan perawatan yang cermat selama proses ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemijahan dan perkembangan larva menjadi ikan lele yang sehat.
Cara Pemijahan Ikan Lele
Cara pemijahan ikan lele melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan proses reproduksi yang sukses. Berikut adalah penjelasan langkah demi langkah:
1. Persiapan Kolam Pemijahan
 Mulailah dengan menyiapkan kolam khusus untuk pemijahan yang terpisah dari kolam utama. Pastikan kolam ini memiliki ukuran yang memadai dan kondisi air yang optimal, yaitu pH antara 6,5 hingga 8,0 dan suhu antara 26 hingga 30 derajat Celsius. Tambahkan tempat berlindung seperti tanaman air atau media khusus agar telur dan larva dapat terlindungi dengan baik.
2. Pemilihan dan Penempatan Indukan
Pilih indukan lele yang sudah matang, terdiri dari satu jantan dan beberapa betina. Tempatkan indukan-indukan ini ke dalam kolam pemijahan. Betina yang matang akan mengeluarkan telur, dan jantan akan membuahi telur-telur tersebut. Selama proses ini, pastikan kondisi kolam tetap stabil untuk mendukung pemijahan yang sukses.
3. Pemantauan dan Perawatan Telur
 Setelah pemijahan, telur akan menetas dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam. Pindahkan larva yang baru menetas ke kolam pemeliharaan dengan kondisi air yang sama seperti kolam pemijahan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. Selanjutnya, berikan pakan yang sesuai, seperti plankton atau makanan khusus larva, secara rutin untuk mendukung pertumbuhan larva.
4. Perawatan Selanjutnya
Pantau kualitas air secara berkala dan lakukan pembersihan serta penggantian sebagian air jika diperlukan. Perawatan yang tepat dan perhatian terhadap kesehatan larva akan membantu memastikan bahwa ikan lele tumbuh dengan sehat dan kuat.
Kesimpulan
Pemijahan ikan lele merupakan proses penting dalam budidaya ikan yang memerlukan persiapan dan perawatan yang cermat. Mulai dari menyiapkan kolam pemijahan dengan kondisi air yang optimal, memilih indukan jantan dan betina yang matang, hingga memastikan telur dan larva mendapatkan perlindungan dan nutrisi yang tepat, setiap langkah memiliki peran krusial dalam memastikan keberhasilan pemijahan. Dengan memantau kondisi air secara rutin, memberikan pakan yang sesuai, dan merawat larva dengan baik, Anda dapat mendukung pertumbuhan lele yang sehat dan produktif, serta meningkatkan hasil budidaya ikan lele secara keseluruhan.
Dengan membaca dan mengikuti langkah-langkah pada artikel diatas, Anda dapat mencapai pemijahan yang efektif dan mendukung perkembangan larva menjadi ikan lele yang sehat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H