Dari Seorang Guru
Tiga tahun lamanya kubaktikan diri
Namun pasti
Sebuah impian 'kan kauraih
Tak hanya ilmu, tetapi juga makna hidup
Hidup sebagai laskar-Nya
Aku tahu berapa yang kaudapat dan raih
Kadang ada canda dan tawa
Kadang air mata dan sesal
Lebih sering kurasa
Kebijaksanaanku membuatmu marah
Kecewa, bahkan mengumpat
Masih kuingat tangan ini membelaimu
Menghiburmu disaat kau kecewa
Masih terngiang saat kusapa
Dan menyadarkanmu
Caramu meremehkanku menyesakkan dada
Namun, selalu ada maaf
Karena cinta dan harapan muliaku
Tak terasa 3 tahun kita bercengkrama
Meja, kursi, tembok
Bahkan lorong-lorong depan kelas
Menjadi saksi keakraban kita
Saatnya kita harus berpisah
Cita-cita dan harapanmu
Menjadi jarak di antara kita
Dengan bibir yang berat dan terbata-bata
Sekali lagi kuucapkankan Selamat berjuang
Gapailah harapanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H