BELAJAR DARI SPONGEBOB SQUAREPANTS
Siklus Perubahan yang Rotate Clockwise
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh kartun Spongebob Squarepants racikan Nickelodeon yang tayang setiap sore di salah satu TV swasta. Bagi yang punya Televisi, tentunya karakter ini sangat dikenal dan bagi yang gak punya Televisi…kasian deh elu….Spongebob adalah sponse kuning yang berteman baik dengan Patrick si bintang laut, engaged employee yang bekerja sebagai juru masak krabby patty di Krusty Krab miliknya Mr. Eugene Krab yang berbeda jauh dengan karakter squidward si gurita, rekan kerjanya yang cenderung suka mengeluh dan terobsesi menjadi seniman. Terlepas dari berbagai kontroversi (menurut Angeline Lillard, psikiatris dari Universitas Virginia bahwa menonton serial tersebut dapat mengurangi kemampuan anak-anak dalam hal berkonsentrasi, pemecahan masalah dan mengontrol sikap…itu hasil studinya dia ya…!!) nyatanya dari serial kartun ini, saya masih bisa belajar, gak banyak hal sih…he..he..he..(kebetulan saya gak terlalu suka kartun dan anak-anak pun tidak terlalu suka serial spongebob ini..). Namun, entah mengapa, pada suatu sore, di hari Sabtu, tanggal 04 Oktober 2014, saya merasa seperti dibimbing (halaaah….) untuk menonton salah satu episode di serial spongebob ini, kalo gak salah ada di season 7 dan berjudul “Krusty Dogs”.
Ada hal yang menarik dari episode ini, dimana saat spongebob tanpa sengaja menciptakan varian baru dari krabby patty (hamburger), yang selama ini merupakan menu andalan dari Krusty Krab, yaitu hotdog. Awalnya menu baru ini tidak mendapatkan tanggapan yang baik dari Mr. Krab, namun ketika spongebob mengatakan bahwa sosis hotdog tersebut dibuat dari leftover, Mr. Krab meresponnya dengan positif. Varian baru tersebut akhirnya diberi nama “krustydogs”. Diluar dugaan, varian ini kemudian mendapatkan respon yang luar biasa dari para customer. Sampai saat dimana Mr. Krab memutuskan untuk mencoret krabby patty dari daftar menu Krusty Krab, spongebob baru menyadari bahwa ia akan kehilangan sesuatu yang sangat ia banggakan selama ini yaitu membuat krabby patty, ia akan kehilangan spatulanya, ia akan kehilangan grill nya dan bekerja not-as-fun as it used to be. Akhirnya spongebob dan squidward berkonspirasi untuk “menyingkirkan” krustydogs dari Krusty Krab dengan menyebar isu negatif seputar krustydogs sampai dengan tindakan anarkis dengan cara memasukkan balon ke dalam krustydogs dan memompanya hingga meledak dan mengotori semua customer dan akibatnya Krusty Krab ditinggalkan. Hal ini kemudian memaksa Mr. Krab untuk kembali ke selera asal, yaitu menjual Krabby Patty. Terus dimana pelajarannya ya…? Saya juga bingung sob….he..he..he.
Tentu tetap saja ada pelajaran yang bisa saya ambil dari episode tersebut, walau hal negatif sekalipun, yaitu tentang fear to change. Ketakutan untuk berubah, ketakutan untuk keluar dari comfort zone, ketakutan untuk out of the box, atau ketakutan akan uncertainty. Ada sebuah buku yang ditulis oleh Jill Janov yang berjudul The Inventive Organizaion: Hope and Daring at Work yang menurut saya dapat menggambarkan kondisi ini dengan jelas. Pada Bab 2 bagian We need to get out of the box of our current thinking, ada sebuah gambar tentang siklus perubahan yang diadopsi penulis dari Siklus Perubahannya Tony Petrella dan 4 Kamar Perubahannya Claes Janssens. Gambar tersebut menjelaskan 4 siklus perubahan yaitu, Status Quo/Contentment (terjebak dalam kepuasan), Denial (Penolakan akan hal baru), Confusion (ketdaknyamanan) dan Renewal (pembaharuan/pembelajaran).
Alur fase dari siklus perubahan tersebut seharusnya bergerak berlawanan dengan arah jarum jam (Rotate Counter-Clockwise). Dimana setiap perubahan berawal dari comfort zone terlebih dahulu, dimana kita sudah merasa cukup aman dan nyaman, padahal kita sebenarnya terkurung pada status quo yang menyebabkan hilangnya inovasi dan kreatifitas. Fase kedua adalah fase dimana terjadi suatu perubahan diluar kotak yang menyebabkan kita berusaha menolak karena adanya “ketidaksamaan” dengan kondisi yang kita jalani saat ini. Resistensi ini terjadi karena keinginan yang cukup besar untuk mempertahankan segala sesuatunya berjalan seperti biasa. Fase ketiga adalah tahap dimana kita merasa bingung, merasa tidak nyaman dengan kondisi di luar kotak yang senantiasa berubah, yang memaksa kita untuk mau tidak mau harus berubah juga agar tidak “berada dibelakang”. Namun fase ini kemudian sangatdipengaruhi oleh 2 (dua) kekuatan besar yaitu “fear” dan “opportunity”. Ketika rasa takut yang mendominasi, bisa saja kita kembali ke kamar “denial”, namun jika ternyata kita melihat “peluang”, kemungkinan untuk mendapatkan “kesenangan” baru, maka kita akan menjadi inventif dan berani untuk melakukan perubahan. Fase ke 4 (empat) adalah fase terakhir dari siklus perubahan dimana kita mendapatkan “pencerahan”, fase dimana kita mampu keluar dari kotak, menjadi adaptif dan dewasa untuk tidak terjebak kedalam kamar status quo berikutnya.
Yang terjadi pada kasusnya spongebob malah berbeda sama sekali, tidak teoritis, dimana arah siklusnya nya justru mengikuti arah jarum jam. Dari fase status quo, spongebob tanpa sengaja menciptakan ”Krustydogs” dari sisa olahan daging krabby patty yang menyebabkan Krusty Krab melompat langsung ke kamar “Renewal”, sebuah penemuan yang ternyata langsung diterima oleh para customer dan mampu menghasilkan profit yang lebih besar bagi Krusty Krab. Namun di pertengahan jalan dari proses “Renewal” ini, spongebob yang selama ini sudah cukup merasa aman, nyaman, senang dan puas dengan hanya bekerja membuat krabby patty, melihat perubahan tersebut sebagai sebuah ancaman terhadap comfort zone nya. Ia merasa segala sesuatunya seharusnya berjalan seperti biasa, Ia merasa harus tetap tinggal di dalam kotak (entah ini disebut internal product loyalty atau bukan…), yang jelas spongebob tidak ingin kehilangan spatula dan panggangan krabby pattynya. Ia menjadi defensive dan bingung, masuk ke dalam kamar “confusion” dan hal yang sangat disayangkan adalah , “rasa takut” akan uncertainty, ketidakpastian, lebih kuat dan mendominasi spongebob, hingga akhirnya ia malah “berjalan mundur” dan kembali ke kamar “denial”, menolak perubahan yang sebenarnya ia inisiasi sendiri karena ia merasa bekerja not-as-fun as it used to be. Penolakan tersebut sampai dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik, konspirasi dilakukan untuk “menyingkirkan” krustydogs dari Krusty Krab dengan menyebar isu negatif seputar krustydogs, mulai dari efek makan krustydogs yang tidak menyehatkan, bahan-bahan pembuatan yang menjijikkan seperti nose hair and recycled dental floss (maaf…vulgar..he..he..he..) sampai dengan meledakkan krustydogs dan mengotori semua customer. Hal ini kemudian memaksa Mr. Krab untuk kembali ke kamar “Status Quo”, yaitu kembali menjual Krabby Patty dan ….bye bye invention.
Pada “kasus”nya Krustydogs ini, aksi Mr. Krab memang sangat ekstrim. krabby patty yang merupakan brand imagenya Krusty Krab sampai dihilangkan dalam daftar menu. Padahal bisa saja, Krabby Patty tetap dipertahankan dan menjadikan “krustydogs” sebagai varian baru yang akan melengkapi lini produknya Krusty Krab, but that’s life, right..?..yang paling ekstrim pun dapat terjadi…bukan begitu…..? bukan ya…he..he..he..
Bagi saya pribadi, mau rotate clockwise maupun counter- clockwise, mau yang ekstrim maupun soft, ada semangat yang harus tetap dijaga yaitu keinginan untuk selalu mau berubah menuju “Renewal”, bukankah kita diperintahkan untuk senantiasa memperbaiki diri, sesuai dengan Hadits berikut (walaupun ada pendapat yang mengatakan sanad hadits ini lemah bahkan maudhu’),
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
The Only constant is change, bahwa segala sesuatunya pasti berubah tidak terkecuali perubahan itu sendiri. Perubahan perlu dilakukan agar kita tetap dapat survive dalam kondisi apapun. Mindset kita harus senantiasa terbuka dan berani dalam menghadapi tantangan-tangan baru. Jangan menjadi spongebob dalam kehidupan yang nyata ya, brai..!!. Kalau saja di Bikini Bottom ada gerai hamburger lain selain Krusty Krab, -untungnya cuma ada Chum Bucket milik si plankton yang jadi kompetitornya, sehingga Krusty Krab masih berada di Blue Ocean Market-, dan kengganan untuk berubah serta kenyamanan dalam status quo dipertahankan, saya pikir dan yakin sekali, Krusty Krab akan gulung tikar dan Mr. Krab akan bangkrut.
Salam Sukses…..Tetap Semangat dan ber Hasanah…!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H