Minggu, 7 Juli 2024
Angin
Kau datang
Kau masuk aku
Aku masuk angin
~ Aku mendengar puisi singkat ini dari seorang paman yang tinggal di dekat rumah.
Malam ini, aku menunggu bus yang tidak kunjung datang. Aku bukanlah orang yang sabar, terlebih menunggu seorang diri bukan hal yang menyenangkan. Berbicara dalam hati, melihat ke arah jalan raya yang dipenuhi kendaraan berbalut cahaya terang, langit yang gelap tanpa terlihat bintang, dan terpaan angin. Angin yang selalu mendatangi, tidak kuharapkan tapi ada untuk menemani.
Terkadang hidup pun demikian, hal yang tidak diharapkan akan selalu ada tetapi sulit menemui harapan sesungguhnya.
Walaupun akhirnya, tetap aku usahakan menunggu sih. Memang lama, tapi akan tetap datang. Semuanya itu tergantung pada pilihan. Hitung-hitung menambah pengalaman sebagai "petualangan kehidupan". Masih banyak sesi-sesi lain yang menunggu, siapkah aku untuk itu.
~ Lilovech
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H