Mohon tunggu...
Aldo Hutojo
Aldo Hutojo Mohon Tunggu... -

Saya seorang yang lugas dan selalu mencari wawasan seluas2nya. Memang saya temperamen dikarenakan keturunan dari kakek saya. Namun saya selalu berusaha untuk mencari satu kata di dunia ini yaitu "Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rakyat Bukan "Bank Berjalan" Polisi Diminta Lebih Profesional dalam Bekerja

22 Juli 2012   09:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : http://liemien.wordpress.com/2011/07/08/ada-apa-dengan-polisi-koq-saya-di-tilang-lagi/

Beberapa hari lalu, saya mendapati (lagi-lagi) terdapat korban pemerasan polisi terhadap rakyat yang sebenarnya tidak perlu dicegat (istilah profesional dari diperas) Mengapa saya merasa tidak perlu ? Orang tersebut pengemudi mobil Isuzu Panther datang dari arah Karawang menuju Jakarta, beliau (kemungkinan) setelah melalui pintu tol Jagorawi hendak mengarahkan mobilnya ke kiri untuk ke arah tol dalam kota Cawang, namun saya lihat dari bus pariwisata yang saya tumpangi, polisi dengan sengaja menyetopnya hanya karena salah jalur, dimana saat itu lalu lintas kosong melompong. Awalnya pengemudi berusaha santai mengingatkan sang polisi untuk tidak usah meresahkan warga jalan tol, namun saya melihat sang polisi malah membentak orang tersebut hingga orang tersebut BERSUJUT ! ya bersujut di depan polisi tersebut ! [caption id="" align="aligncenter" width="306" caption="Sumber Foto : http://liemien.wordpress.com/2011/07/08/ada-apa-dengan-polisi-koq-saya-di-tilang-lagi/"][/caption] Dengan ini kita dapat melihat, bahwa memang sebenarnya tindakan mengingatkan itu perlu, tapi umumnya warga yang rela bersujut biasanya karena warga merasa dipojokkan karena polisi memeras uangnya hingga ratusan ribu (saya rasa begitu karena sekilas melihat uang lima puluh ribuan beberapa lembar keluar dari dompet orang tersebut). Melihat itu polisi tersebut bahkan meminta lebih, karena saya lihat dia meminta orang di sebelahnya membantunya membayar. Apakah tindakan itu terasa diperlukan ? Dan apakah serendah itu oknum polisi di negara kita ? Pengalaman saya di luar negeri khususnya Singapura, polisi seperti itu akan langsung dijebloskan dalam penjara karena secara terang - terangan meminta uang warga! Tahukah bahwa HAM berlaku jika terdapat tindakan pemerasan atas warga? Di Singapura, tindakan seperti tadi tidak perlu terjadi, karena apabila sang polisi mendapati salah jalur, mereka tak akan mencegatnya, namun akan langsung mencatat nomor polisi kendaraan tersebut. Untuk kemudiannya diberikan surat peringatan disertai denda secara tertulis surat ke alamat pemilik mobil tersebut. Memang dengan beban pendidikan dan teknologi yang tergolong terbelakang dan banyaknya korupsi berlebihan di negara kita, membuat oknum seperti mereka tercipta. Tapi haruskah kita sebagai warga kecil menjadi korbannya ? Apabila kita sebagai polisi, haruskah kita mengikuti atasan kita yang korupsi ? Tidak kan ? Sudah saatnya instansi pemerintah lebih berhati - hati dalam memilih hal yang salah dan benar serta mempertimbangkan apa yang patut diteladani dan apa yang tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun