Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Bumiku tanggungjawabku

24 Februari 2016   19:11 Diperbarui: 24 Februari 2016   20:37 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan penghasil sampah terbanyak kedua di dunia. Produksi sampah semakin meningkat tiap tahunnya. Bahkan menurut GeoTimes, 2019 mendatang produksi sampah di Indonesia akan mencapai 61,5 juta ton sampah per tahunnya. Sampah terus menerus menumpuk. Hal tersebut tentunya membuat kita risih dan tidak nyaman bertempat tinggal juga beraktivitas.

Kepedulian masyarakat terhadap permasalahan negaranya sendiri sangat minim di jaman modern ini. Jarang sekali di temukan kepedulian terhadap lingkungan, padahal kita sendiri yang menempati lingkungan tersebut. Seakan – akan kita hanya mau enaknya saja. Mau menikmati fasilitas di bumi ini, tapi tidak mau ikut serta melestarikannya. Mau Negara ini maju dan berkembang, tapi tidak ada prakteknya, hanya di mulut saja. Mungkin tanpa sadar, kalian, bahkan saya sendiri masih sering berlaku seperti ini.

Segala sesuatu terjadi karena ada alasan. Kita di berikan Tuhan fasilitas di bumi ini untuk dilestarikan dan di beri tanggung jawab, bukan untuk di rusak dan di biarkan begitu saja. Setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya. Begitupun dengan permasalahan yang satu ini. Jalan keluar untuk menanggulangi permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya adalah daur ulang.

Daur ulang adalah kegiatan mengolah kembali barang atau sampah bekas yang masih dapat diolah, menjadi barang yang baru dan lebih berguna. Daur ulang memiliki tujuan menanggulangi dan mencegah penumpukan sampah. Selain itu, daur ulang sampah juga dapat mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan. 3R = Reduce, Reuse, Recycle, yang berarti mencegah, menggunakan kembali, dan mengolah. Daur ulang dapat dilakukan dengan berbagai cara dan menghasilkan berbagai macam produk baru.

Memang upaya tersebut telah banyak di lakukan, namun masih sedikit dan kurang memadai. Pemerintah juga belum bisa bertindak secara komplit dalam menangani permasalahan sampah di Indonesia yang sudah sangat parah. Kesalahan bukan sepenuhnya hanya pada pemerintah, namun juga kita masyarakat. Indonesia adalah negara yang pintar, warga indonesia memiliki talenta yang luar biasa, namun mereka belum sadar dan tidak mau mengembangkan talenta mereka. 

Terkadang suatu hal tidak sepenuhnya buruk dan merugikan, namun juga baik dan bermanfaat. Tergantung dari kita yang melihatnya dari sisi mana. Jangan menilai sesuatu hanya dari satu sisi. Begitupun dengan sampah, ada sisi baik, ada sisi buruk juga. Merugikan, namun bermanfaat juga.

Setiap orang memiliki kreatifitas tersendiri. Dengan kreatifitas ini lah, masyarakat indonesia bisa membantu Negara Indonesia melawan permasalahan yang cukup besar dan rumit di negeri ini, yaitu permasalahan sampah. Kita tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah, kita juga harus ikut berpartisipasi dalam memecahkan permasalahan Negara kita.

Lagipula, jika kita hanya bisa menonton permasalahan sampah di negeri ini dan duduk diam, efek buruknya juga akan kita dapat, bukan ? Apa yang kita uperbuat, akan berbalik kepada diri kita sendiri.

Saya harap setelah membaca artikel di atas, masing – masing dari kita bisa tumbuh dan berkembang kesadarannya, serta mulai bertindak dengan benar dalam menangani permasalahan di negeri kita ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun