Setelah bersusah payah seharian,
Akhirnya saya berhasil membelah jiwa saya jadi dua.
Sepotong untuk saya,
Sepotong lagi untuk Angkasa.
Â
Sepotong jiwa itu saya cat warna ungu pastel,
Kemudian saya lipat dengan rapi.
Padahal saya tidak mahir melipat.
Jangankan origami, melipat selimut saja tidak becus.
Â
Mata kanan saya memberi isyarat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!