Livia Halim, No. 135
-1-
-Si Biru Rapuh-
Saya mencintainya lebih dari apapun. Setangkai mawar yang tumbuh di taman kota. Warnanya merah merona, membuat setiap manusia yang melihatnya terkesiap. Ya, dia memang sangat cantik. Jangankan manusia, kupu- kupu seperti saya saja tertarik padanya!
Kelak, saya ingin mendekatinya dan mengatakan cinta. Namun, saya urungkan niat untuk melakukannya saat ini karena tampaknya ia masih bercengkrama dengan kupu- kupu lain, yang lebih besar, dan lebih indah dari saya.
-Kimi-
Hari ini ketika sedang berkunjung ke taman kota untuk sekedar mencari udara segar, saya melihat Alfa dan Micah, teman- teman sekelas saya. Mereka tampaknya sedang terlibat dalam suatu pembicaraan yang santai. Saya pun memutuskan untuk bergabung dan berbasa- basi. Saya baru saja hendak menyapa mereka sebelum rupanya Alfa menyapa saya duluan.
“Hei, Kimi! Kemari!” panggil Alfa sambil melambai- lambaikan tangannya.