Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Harian Lagi

31 Desember 2016   12:23 Diperbarui: 31 Desember 2016   13:02 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan yang sebelumnya...

***

Salam semesta, Tuan Astronot.

Ini adalah catatan harian lagi. Hari ini saya membeli sebuah tanaman di planetmu. Namanya pohon mawar. Pohonnya kecil tetapi menurut keterangan, tidak semua manusia memiliki kemampuan untuk merawatnya agar tetap hidup. Warna bunganya merah dan tidak ada baunya. Padahal di internet, katanya mawar itu wangi. Namun meski tidak wangi, saya ingat benar penjualnya tetap menyebutnya mawar, sama seperti sebutan untuk bunga-bunga lain yang sejenis. Mungkin manusia memang tidak butuh terlalu banyak kriteria untuk mengelompokkan sesuatu.

Eh, adikmu yang masih umur 12 tahun datang ke kamar.

“Sedang apa?”

“Menulis catatan harian untuk dibaca kakakmu setelah kami kembali bertukar tempat ke rumah masing-masing. Baca saja.”

Dia mencondongkan kepalanya sedikit.

“Manusia kadang punya terlalu banyak kriteria untuk mengelompokkan sesuatu,” ujarnya.

“Apa?”

“Ada seorang teman saya. Ia laki-laki tapi suka memakai ransel warna merah muda dan pelembab bibir. Teman-teman di kelas bilang dia banci. Padahal dia laki-laki, tapi tidak lagi setelah hanya ditambah satu dua kriteria.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun