Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Merah

17 Desember 2019   15:02 Diperbarui: 31 Januari 2020   09:47 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Temanmu mana, Alana?"

Alana berbalik dan berjalan ke arah Ibu sambil berujar, "Alana bilang tante suka warna merah," sorotan mata itu bukan milik Alana.

"Segini kurang tidak?" tanyanya sambil tersenyum, mengeluarkan pisau yang ia sembunyikan di punggungnya dengan cepat, dan menusuk jantung Ibu bertubi-tubi dengan pisau.

-

Hai! Terima kasih sudah baca sejauh ini, ya. Kali ini saya mencoba genre yang berbeda dari biasanya, dan mencoba bermain-main dengan plot twist. Meski kisah kali ini tidak manis, tapi semoga tetap berkenan di hati pembaca. 

Terima kasih! Sampai bertemu lagi!

Salam hangat,

Livia Halim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun