Mantan Putri Indonesia ini semua orang  pasti menilai dia ketika dia masih menjabat Putri Indonesia ( PI ) di tahun 2001 - 2002 begitu mempasona, selain cantik, seksi, pintar dan punya wawasan luas, dia mewakili sesuai dengan motto dari PI yakni 3 B, Brain, Beauty, Behaviour.
Saat ini, setelah kemarin Ketua KPK menetapkan dia sebagai tersangka baru dalam kasus Wisma Atlet, semua orang menilai dia berbalik 100 % dari ketika dia masih menjabat Putri Indonesia.
Kalau sekarang dibilang mantan PI itu masih cantik, yah, semua laki-laki  pasti bilang ya ( kecuali yang tidak normal...). Maaf, meskipun sekarang dia sudah menyandang status Janda. Bagaimanapun dia pandai merawat diri, pandai berbusana, dan juga pandai..bersandiwara.
di atas  adalah salah satu Motto dari 3 B tersebut,  Beauty,  yang dia implemetasikan sekarang setelah tidak menjadi PI, dan semua pada yakin kalau perlengkapan kosmetik yang dia gunakan semuanya mahal, karena tidak mungkin wanita sekelas dia, mantan PI, seorang wanita wakil rakyat, menggunakan kosmetik seperti wanita buruh pabrik, wanita karyawati biasa, apalagi istri-istri dari para buruh pabrik dan petani, tapi para istri buruh pabrik dan petani tersebut,  lebih beauty hatinya sekarang daripada mantan PI tersebut, who knows.
Brain, kalau saya ambil dari alih bahasa Indonesia yaitu otak atau benak atau pikiran. Ya, brain dia semua yakin menilai dia smart, cerdas, pintar, wawasan dia ketika menjadi PI sangat luas, waktu itu bisa menjadi gambaran sosok wanita yang mewakili srikandi Indoensia. tapi saat ini semua orang menilai menjadi berubah dan berbalik 180", selama dia menjadi anggota dewan dan kader partai, otak dia sangat dipakai, dipakai untuk mengelebui rakyat dengan sandiwaranya, otaknya digunakan untuk menggelapkan dana, memutar balikkan fakta.
Dan yang ketiga, Behaviour dalam kamus  alih Bahasa Indonesia adalah tingkah laku, perbuatan, tindakan, kelakuan. Semua tahu dan melihat, mantan PI 2001 ini ketika masih menjabat PI tindakan, kelakuan, tingkah laku dia masih istimewa, dimanapun dia mengadakan kunjungan kegiatan PI, terlihat istimewa, mewakili sifat dan sikap seorang srikandi Indonesia, dengan senyum yang selalu merekah dan berusaha menjadi wakil putri dari negara Indonesia dalam hal 3 B. Tapi sekarang, behaviour mantan PI ini sudah mulai hilang, air mata sandiwaranya ketika almarhum suaminya meninggal berjanji tidakakan mencari suami lagi, seolah-olah ketika itu dia ingin ikut masuk ke pusaran suaminya, tetapi setelah beberapa bulan berikutnya, santer berita dia dekat dengan seorang penyidik KPK ( meskipun belum tentu akan sampai kepelaminan ). Behaviour dia sekarang rusak karena  tersandung kasus wisma atlet dan oleh ketua KPK ditetapkan sebagai tersangka yang nota bene dimata masyarakat Indonesia nama dia sudah seperti pencuri uang negara dan pantas masuk sel tahanan. Dengan ini mengisyaratkan kalau  behaviournya yang dulu diistimewakan hilang dan rusak oleh brain dia sendiri.
Jadi, kenyataan dari 3 B yang selalu diwajibkan  oleh wanita-wanita PI bisa saja hilang oleh keadaan dan tuntutan.  Seharusnyalah pihak-pihak dari PI wajib juga membekali dan memberi komitmen kepada wanita-wanita PI agar setelah tidak menjadi PI agar menjaga 3 B tersebut, mengingat para PI adalah wakil wanita Indonesia yang terpilih dari Brain, Beauty dan Behaviour, kecuali ketika proses pemilihan ada udang dibalik peyek. Dimanapun para PI itu berkecimpung dalam dunianya.
Dan menurut penulis, 3 B yang sejati ada pada istri-istri para buruh dan petani dan para wanita-wanita yang bisa menjaga martabatnya, cantik hati dan pikirannya, dan bisa menjaga behaviournya untuk tidak melakukan nikmat sesaat dan mengorbankan hak orang lain. Wanita yang meskipun seorang profesional tinggi, anggota dewan, PNS, kerja ditempat basah ( bukan penjaga toilet umum yah...), karyawati biasa, lebih tinggi nilainya kalau dia terapkan 3 B secara tulus dan sejati.
Nah, untuk kompasioner wanita, sudahkah dan bisakah 3 B anda diimplemetasikan dengan sejati..? jawabannya ada pada hati anda, hati anda tidak pernah bohong, mungkin otak dan lidah anda yang bisa bohong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H