"Masalah harga juga enggak ada perbedaan yang mendasar. Paling kalau biasa satu peti itu seharga Rp1,5 juta, kalau peti khusus penderita corona Rp2 juta," tuturnya.
"Dan, pembuatannya paling cepat itu satu hari satu peti," ucap Saring.
"Saya berharap semuanya bisa kembali pulih, karena kita juga agak kesulitan cari bahan untuk memproduksinya," pungkasnya. (Ccp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H