Kota Tangerang, Kompasiana.com -Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Tangerang menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tangerang, melalui penandatanganan Memoranding of Understanding (MoU).
Siaran pers yang diterima, Kamis (5/9/2019) menyebutkan acara ini dalam rangka implementasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara dimana Warga Binaan Pemasyarakatan dilarang membawa dan atau menyimpan uang secara tidak sah dan barang berharga lainnya.
Sebelum dilaksanakan kegiatan proses kerjasama yang disepakati berupa Agen46 yaitu mitra BNI untuk menyediakan layanan perbankan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Tangerang, pembukaan buku tabungan BNI Pandai dan ATM adalah tabungan untuk perorangan dengan syarat dan ketentuan BNI dan dapat dibuka melalui Agen46, penyediaan sistem transaksi non
tunai berupa mesin EDC (electronic data capture) Mini ATM adalah mesin yang berfungsi sebagai sarana pembayaran transaksi dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu debit, tapcash dengan fitur tertentu untuk Agen46 dan BNI TapCash adalah uang elekrtonik pengganti uang tunai yang dapat diisi ulang.
Herlin Candrawati selaku Kepala LPP Kelas IIA Tangerang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Dan semua pihak yang turut mendukung kerjasama ini. Harapan beliau bahwa kerjasama ini tidak hanya meng
implementasikan PERMENKUMHAM RI NO. 6 Tahun 2013, Zero Halinar dan Bebas
peredaran Uang di Lapas namun juga mendukung program Reformasi Birokrasi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Tangerang menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Merupakan suatu kebanggan bagi kami diberikan kesempatan dalam melayani masyarakat disini khusunya para teman-teman WBP LPP Tangerang, sejatinya BNI merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai agen pembangunan namun sampai saat ini masyarakat Indonesia hanya 20 persen yang menggunakan jasa keuangan, 80
persen masih manual atau menyimpan uang tidak pada jasa keuangan berbanding terbalik dengan negara-negara maju yang masyarakatnya mempercayakan uangnya pada BANK atau jasa keuangan. Harapan kami kerjasama ini merupakan bagian dari pelayanan BNI kepada masyarakat guna meningkatkan pembangunan terutama sektor jasa keuangan. "Ungkapnya, Senior
Vice President BNI Henry Panjaitan."
Kepala Kantor Wilayah Imam Suyudi menyampaikan sambutanya, "Sistem yang baik pastinya mendapat dukungan pada keterlibatan seluruh pemangku kepentingan" Tanpa adanya kepedulian, kerjasama dan sinergi tentunya program ini tidak akan berjalan dengan baik, kita harus bersatu dalam melaksanakan program ini, tidak hanya jajaran Lapas Perempuan dan BNI namun kita semuapun harus turut mendukung agar program ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan menjadi salah satu pengungkit agar Lapas Perempuan Kelas II A Tangerang lolos dalam penilaian program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut Kadiv PAS Banten (Slamet Prihantara), Kepala Bank BNI Cabang Tangerang (Yahya Marzawi), Head Of Custumer & Retail Wilayah Jakarta-BSD (Baby Lolita) serta para Kepala UPT Pemasyarakatan Banten. Acara dilanjutkan dengan penandatangan MoU, buku tabungan BNI Pandai dan ATM kepada perwakilan WBP, penyerahan sertifikat Agen46 kepada Mitra koperasi LPP, penyerahan plakat dan cinderamata, dilanjutkan dengan simulasi penggunaan tapcash, ramah tamah dan makan siang. Dalam acara tersebut juga dihibur oleh Solid Ethnic Ansamble LPP Tangerang.
