Mohon tunggu...
Liva Yulianda
Liva Yulianda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggapan Masyarakat Politik Itu Kotor

10 Juni 2016   20:45 Diperbarui: 18 Juni 2016   20:16 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat beranggapan bahwa politik itu kotor lagi-lagi hal ini disebabkan oleh tingkah laku para pejabat, sebab para pejabat tinggi Negara memperlihatkan atau menampilkan tontonan yang semestinya tidak dilihat oleh masyarakat, diantaranya mengenai tindakan korupsi yang semakin marak terjadi di kalangan para pejabat adapun tindakan arogansi para pejabat tinggi negara pada saat sidang paripurna berlangsung. Yakni aksi saling lempar kursi dan adu mulut para pejabat tersebut yang terliput oleh beberapa stasiun televisi swasta dan ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif pada masyarakat khususnya anak-anak.  Seperti contoh kasus berikut:

Tingkah laku Anggota Dewan Singkil yang Nyaris Adu Jotos

Rabu, 18 November 2015 14:14

SINGKIL - Sidang paripurna DPRK Aceh Singkil nyaris berubah menjadi arena adu jontos sesama wakil rakyat dalam rapat dengan agenda pembacaan surat masuk dari partai politik, Selasa (17/11) sore. Aksi ala preman jalanan itu mulanya dipicu perdebatan sengit Wakil Ketua DPRK Sunarso dengan Azmi anggota dewan dari Partai Hanura. Saat perdebatan memanas, Azmi meneriakkan kata-kata bodoh, yang mengarah kepada pimpinan sidang.

Mendengar ucapan itu, seketika Sunarso melompat dari kursi pimpinan sidang yang terletak di bagian atas menuju tempat duduk anggota di bawah. Beruntung perkelahian berhasil digagalkan setelah Sekretaris Dewan, Ahmad Rivai, langsung memegang Sunarso.

Ditambah lagi dengan aksi anarkis dikalangan petinggi Negara seperti contoh kasus di atas. Alhasil kepercayaan masyarakat sekarang terhadap kinerja pemerintah semakin menurun, dan apabila kondisi tersebut tidak dihiraukan oleh para pemimpin, bukan tidak mungkin jika kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan hilang dan anggapan masyarakat pun terhadap dunia politik semakin memburuk.

Padahal politik itu sangatlah penting karena tujuan dari politik itu sendiri untuk memperjuangkan  aspirasi rakyat. Dengan adanya politik akan membuat suatu Negara menjadi lebih baik, membuat demokrasi berjalan dengan semestinya, dan tentunya itu semua untuk kesejahteraan rakyat yang telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat yang menyatakan ”… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial….”.

Semestinya para pemimpin maupun pejabat tinggi negara memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat karena bagaimana pun juga pemimpin adalah salah satu contoh nyata bagi rakyat dalam memajukan bangsanya, saat ini masyarakat Indonesia belum merasakan kinerja yang baik dari pemerintah Indonesia, malahan para pemimpin membuat masyarakat memandang buruk terhadap politik itu sendiri. Semestinya kita sebagai generasi penerus bangsa yang berintelektual hendaklah memahami lebih detail apa itu politik dan bagaimana peranan politik itu sendiri terhadap negara ini. Karena yang kita ketahui pada saat ini tidak semua para pemimpin yang duduk sebagai wakil rakyat paham akan ilmu politik. Seharusnya, pejabat negara ataupun wakil rakyat harus paham akan ilmu politik agar politik tidak dipandang sebagai wahana pencari keuntungan semata, hal ini dilakukan supaya

di generasi selanjutnya kita semua dapat menjadi generasi baru yang lebih bertanggung jawab terhadap rakyat. Sehingga kondisi bangsa ini tidak terus terpuruk dan terombang-ambing akibat para pejabat politik yang tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya dan masyarakat pun tidak berfikir buruk lagi terhadap dunia politik.

Seharusnya kita harus membenahi bangsa ini bukan malah menghancurkan sistem yang sudah ada. Karena bila kondisi seperti ini terus membudaya di Indonesia, maka bukanlah hal yang mustahil bila suatu saat nanti bangsa ini akan hancur akibat orang-orang yang berkepribadian buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun