Mohon tunggu...
Lius tedju
Lius tedju Mohon Tunggu... Editor - Admin

#YNWA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cara Vietnam Tangani Covid-19 Patut Diacungi Jempol

5 April 2020   19:26 Diperbarui: 5 April 2020   20:22 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vietnam menjadi negara terbaik di Asean dalam urusan memerangi covid-19. Hingga detik ini (05/04) tidak ada kasus kematian yang dilaporkan meski sudah 240 kasus yang dikonfirmasi. Vietnam juga mencatatkan sejarah hari ini dengan tidak ada penambahan kasus harian. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 37.5%. 

Fakta ini menjadikan Vietnam sebagai negara dengan pertahanan terbaik menghadapi covid-19 padahal secara geografis Vietnam berbatasan langsung dengan China yang merupakan negara asal muasal virus ini. 

Bandingkan dengan negara di ASEAN lainnya seperti Malaysia (3.662 kasus, 57 meninggal), Filipina (3.246 kasus, 152 meninggal), Indonesia (2.273 kasus, 198 meninggal), Thailand (2.169, 23 meninggal), Singapura (1.189 kasus, 6 meninggal). 

Meski berstatus sebagai negara berkembang di ASEAN, faktanya Vietnam menjadi begitu perkasa dengan mengalahkan negara-negara yang mapan secara ekonomi maupun fasilitas kesehatan seperti Singapura, Thailand dan Malaysia serta Indonesia? Lalu, apa sih rahasianya? 

Aksi Cepat Tanggap 

Pada 1 Februari, Vietnam langsung memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran COVID-19 diantaranya dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan Tahun Baru lunar. 

Dua minggu kemudian, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu oleh kekhawatiran akan status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, Cina, tempat virus itu berasal.

Meningkatnya Kualitas Kesehatan

Sistem perawatan kesehatan negara ini juga membaik, dalam beberapa aspek. Ada sekitar 8 dokter per 10.000 orang di Vietnam. Italia dan Spanyol sama-sama memiliki 41 dokter per 10.000 orang, AS 26 orang, dan China 18 orang.

Langkah-langkah antisipasi sudah termasuk karantina wajib 14 hari untuk siapa pun yang tiba di Vietnam dan pembatalan semua penerbangan asing. Selain itu, Vietnam juga telah mengisolasi orang yang terinfeksi dan kemudian mulai melacak siapa pun orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun