Mohon tunggu...
Little Salsa
Little Salsa Mohon Tunggu... -

Just wanna share.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati Saya, Hati yang Lemah.

3 November 2010   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahh... Lagi-lagi saya harus menelan rasa kecewa. Menyisipkan perih di hati saya. Selalu seperti ini.

Bukannya saya tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada saya, tetapi saya juga merasa sumpek jika harus memiliki perasaan seperti ini akibat dari hati yang terlalu sensitif.

Ya... Tuhan menciptakan segumpal darah yang amat sangat sensitif terhadap keadaan diluar tubuh saya. Segumpal darah itu bernama HATI.

Sebenarnya apa maksud Tuhan menyisipkan hati ini untuk saya?

Duh Gustiii.... kulo nyuwun pangapunten ingkang kathah...

Memiliki hati yang sensitif itu kelebihan atau kelemahan?

Saking sensitifnya menjadikan saya sering pesimistis memandang diri saya.

Kelebihan saya adalah paling bisa memahami perasaan orang lain. Saya akan berusaha memberikan suasana yang nyaman bagi orang lain. Tapi apa hasilnya untuk saya? Lebih sering saya disakiti dengan kata-kata dan perbuatan, yang bagi saya, sangatlah menyakitkan.

Hasilnya? Hasilnya saya menjadi mudah sedih, mudah menyalahkan diri sendiri, dan mudah minder.

Inikah yang Tuhan inginkan dari saya?

Sebuah keterpurukan karena saya mampum memahami orang lain sedangkan orang lain belum tentu bisa memahami saya.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun