Mohon tunggu...
Kusuma Wardhani
Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Konsultan - longlife learner

longlife learner http://littlenoona.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengurai Sampah Plastik Rumah Tangga

17 Juli 2019   15:53 Diperbarui: 17 Juli 2019   16:04 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bukan ahli ataupun pakar. Jadi yang saya tulis di bawah ini sepenuhnya hasil baca sana sini termasuk dari beberapa akun media sosial pegiat rumah minim sampah lalu mencoba mempraktekkannya di rumah sendiri.

Baiklah, tulisan ini adalah tulisan perkenalan tentang bagaimana mengurai sampah plastik rumah tangga. Terlebih dahulu kenali sumber dan berbagai macam jenis plastik. 

Pada era modern ini, plastik tampaknya menjadi kebutuhan pokok dalam hal kemas mengemas. Harganya yang terjangkau, praktis dan anti ribet membuatnya menjadi primadona. 

Tidak heran jika sumber sampah plastik dalam rumah tangga sangat dekat dengan kebutuhan harian kita, misal mau makan perlu masak, masak pakai sayur, ke pasar beli sayur dapat kantong plastik, belum lagi kalau mendadak pengen nyemil ke ind*mar*t. 

Lalu setiap hari kan kita mandi, mandi perlu sabun, sabun pakai kemasan plastik, nyuci baju pakai deterjen bungkus plastik. Hmmm, jadi itulah sebab mengapa dalam satu rumah tangga bisa banyak sekali menghasilkan sampah plastik.

Tahun 2015, Dr Jenna Jambeck dalam penelitiannya yang berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean mengungkapkan bahwa Indonesia menyumbang 187,2 juta ton sampah plastik yang akhirnya berlabuh di lautan. Sampah-sampah tersebut secara berurutan di antaranya meliputi botol plastik, tutup botol, bungkus makanan, kantong plastik, minuman plastik, sedotan, jenis plastik lain serta styrofoam yang kita tahu tidak akan pernah bisa terurai. Sebagian dari sampah-sampah tersebut tentunya dihasilkan dari sampah domestik dalam rumah tangga.

Di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, 70 persen sampah plastik yang 'nyangkut' berasal dari sampah rumah tangga (Indopos, 2018). Bagaimana dengan daerah lain? Saya belum punya data yang valid, namun jika masih ingat dengan kasus penutupan TPA Piyungan, Jogja April 2019 lalu, maka pasti kita bisa mengira bahwa sampah rumah tangga di kota Gudeg ini tidak kalah dengan yang ada di Jakarta.

Maka, tidak salah kan jika kita memulai gerakan meminimalisasi sampah yang berasal dari rumah kita sendiri?

Berkenalan Dengan Ragam Sampah Plastik

Nah, kabar baiknya saat ini sudah banyak sekali inisiatif dan gerakan-gerakan anti penggunaan plastik sekali pakai, mulai dari sedotan stainless/bambu yang bisa dipakai berkali-kali, stasiun isi ulang air minum, hingga kampanye membawa tas belanja sendiri saat pergi ke pasar atau minimarket. Usaha-usaha tersebut tentunya bila dilaksanakan secara konsisten oleh banyak orang bisa berdampak positif mengurangi timbunan sampah plastik di sekitar kita. 

Sekarang coba kita pelajari jenis-jenis sampah plastik yang ada. Mengapa ini penting? Karena dengan mengetahui jenis dan sifat plastiknya kita bisa menentukan lebih lanjut, akan diapakan sampah-sampah plastik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun