Tokoh utama bernama Sukab ingin mengirimkan sesuatu yang menjadi bukti tanda cinta untuk pacarnya, Alina. Sukab memilih untuk mengirimkan sepotong senja yang dia ambil dari cakrawala, karena menurut Sukab mengirimkan kata-kata tentang cinta adalah hal yang sia-sia. Dunia sudah tidak membutuhkan kata-kata yang kebanyakan tidak dipedulikan. Sayangnya, Sukab malah menjadi buronan seluruh kota, karena perbuatannya mencuri senja. Hingga akhirnya berkat bantuan seorang gelandangan, Sukab terperangkap di sebuah gorong-gorong yang menuntunnya menuju sebuah tempat, yaitu tempat yang sama di mana ia mencuri senja, dengan senja yang sama, namun tidak ada yang peduli dengan senja tersebut. Sukab akhirnya mencuri senja gorong-gorong tersebut untuk dia pasang menggantikan senja cakrawala yang asli, sedangkan senja cakrawala asli dikirimkan untuk kekasihnya, Alina.
Perkara Mengirim Senja -- Jia Effendie
Sosok aku yang terinspirasi untuk memotong senja dan memberikannya untuk seseorang seperti yang dilakukan Sukab untuk Alina. Namun, sosok aku bingung, untuk siapa senja itu ia berikan? Dan akhirnya hanya ada satu jawaban kepada siapa senja ini ditujukan. Di tempat lain, sosok laki-laki yang mencintai kekasihnya, tiba-tiba mendapat tawaran tentang sepotong senja lewat telepon dari seorang perempuan. Laki-laki tersebut awalnya menolak, tetapi akhirnya setuju saat kekasihnya meminta untuk diberikan sepotong senja tersebut. Sosok aku sudah siap memberikan senja kepada seseorang yang dicintainya, yang ternyata adalah laki-laki yang sudah memiliki kekasih tersebut. Belum sempat bertemu, laki-laki tersebut tiba-tiba mendapati ada sebuah paket berisi senja di pintu remahnya. Di senja itu, laki-laki tersebut melihat dua perempuan, yaitu si penjual senja dan kekasihnya, sedang berpeluk-pelukan sambil menangis.
Hasil dan Pembahasan
Struktur Intrinsik Sepotong Senja untuk Pacarku -- Seno Gumira Ajidarma
Karya sastra berjudul Sepotong Senja untuk Pacarku adalah cerpen bertema tentang perjuangan cinta yang dilakukan oleh seseorang untuk pacarnya. Ada dua tokoh yang terdalam dalam cerita, yaitu tokoh aku, yang kemudian di cerita pendek Seno selanjutnya terungkap bernama Sukab, dan tokoh Alina, kekasih dari Sukab. Tokoh Sukab, adalah sosok laki-laki penyayang, romantis, setia, realis (terlihat dari keputusannya untuk tidak memberikan Alina kata-kata, karena kata-kata pada kenyataannya sudah tidak dipedulikan), pemberani, dan keras kepala. Sukab adalah tokoh pemberani dan keras kepala, karena dia tetap bersikeras untuk mempertahankan senja yang dicurinya walaupun itu artinya dia menjadi buronan. Sedangkan di dalam cerita, tidak diketahui bagaimana gambaran tentang penokohan Alina, karena tidak dimunculkan.
Untuk pelataran, latar tempat yang diambil hanya digambarkan berada di sebuah pantai tempat Sukab melihat senja, kota tempat Sukab dikejar polisi, dan gorong-gorong tempat Sukab bersembunyi, namun tidak ada nama tempat khusus yang disebutkan. Â Selain itu latar waktu yang digunakan adalah latar waktu yang umum, seperti sore hari di mana senja muncul dan senja tenggelam.
Alur yang digunakan adalah alur maju, dimulai dari tahap pengenalan tokoh Sukab yang melihat senja indah di cakrawala, tahap pemunculan konflik saat Sukab memotong senja dan dia bawa pulang, tahap peningkatan konflik saat Sukab dikejar-kejar oleh orang-orang dan juga polisi karena perbuatannya mencuri senja, tahap klimaks saat Sukab bersembunyi di gorong-gorong dan menemukan senja lain. Diakhiri dengan tahap penyelesaian, yaitu saat Sukab mengganti senja yang dicurinya dengan senja yang dia ambil, sedangkan senja asli tetap ia simpan untuk diberikan kepada Alina.
Penelitian ini menggunakan gaya bahasa sederhana, tidak banyak perumpamaan, sehingga memberi pemahaman kepada pembaca. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang digunakan dalam cerpen dilihat dari tokoh utama yaitu Sukab, yang menggunakan kata ganti "aku". Dan terakhir, amanat yang dapat diambil dari cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku, yaitu bahwa cinta memang butuh perjuangan. Orang yang jatuh cinta, sering melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan sehingga terkadang membuat orang lain merasa tidak suka. Namun, orang yang jatuh cinta harus bisa menerima konsekuensi dan harus bisa menyelesaikan masalah atas apa yang telah ia lakukan.
Perkara Mengirim Senja -- Jia Effendie
Sama halnya dengan cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku, cerpen Perkara Mengirim Senja juga temanya adalah tentang perjuangan mereka yang ingin memberikan sesuatu yang berharga kepada orang yang mereka cinta. Namun, berbeda dengan tokoh Sepotong Senja untuk Pacarku yang fokus pada dua tokoh, cerpen Perkara Mengirim Senja memiliki tiga tokoh utama, yaitu tokoh "Aku", seorang perempuan yang memotong senja, tokoh "Saya", seorang laki-laki yang dicintai tokoh "Aku", dan tokoh perempuan yang menjadi kekasih tokoh "Saya".