Mohon tunggu...
Litha Gojek
Litha Gojek Mohon Tunggu... -

perempuan dengan segala kekurangannya. pelaku peran dan penulis jalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita pada Kopi

1 November 2013   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:44 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_298624" align="aligncenter" width="614" caption="(foto koleksi pribadi)"][/caption] Kali ini kukatakan pada diriku sendiri,

Dihadapan secangkir kopi :

Bahwa aku masih bersandar disini

Menunggui

Menggelayuti pikiran-pikiran tak terpatri

Sesekali menengguk sakit hati sembari mengecup lekukan puisi.

Bahwa rasa tak akan pernah mampu terbagi.

Sang lelaki .

Malam selalu kulalui tanpa nyanyi

Bernina bobo-kan sunyi

Berpeluhkan rindu bagai api

Kopi

Kopi

Lelaki

Ketahuilah dengan pasti

Bahwa asmara sudah tertancap di hati

Ia tak mampu berlari

Sebab disitulah tempatnya berlindung diri

Persis di ulu hati

Dimana sosokmu dan rupaku merajut mimpi.

1 november 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun