Mohon tunggu...
Literasi Muda
Literasi Muda Mohon Tunggu... Jurnalis - Dalam gelap mencari cahaya, dalam terang mendambakan gelap.

Perspektif berbeda memang hal yang unik, dimana setiap individu dapat menyimpulkan apa yang mereka pahami. Seiring dengan perkembangan digital, perlu rasanya kita kemukakan literasi penyekong terhadap pembenaran itu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksekutor Zakat : Transformasi Fungsi Da'i

4 Januari 2025   15:35 Diperbarui: 4 Januari 2025   15:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : muslim.or.id

Oleh Latif Aswen

Zakat merupakan salah satu pilar utama dalam ajaran Islam yang berfungsi sebagai instrumen pemerataan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Namun, optimalisasi zakat sebagai solusi untuk mengurangi kemiskinan sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan akses informasi, dan distribusi yang tidak merata. Menyadari hal tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Dharmasraya berinovasi dengan merancang pendekatan baru yang lebih efektif melalui transformasi fungsi da'i sebagai eksekutor zakat.

BAZNAS Dharmasraya melihat potensi besar dalam peran da'i, yang selama ini dikenal sebagai penceramah dan penyebar dakwah, untuk turut serta dalam misi pemberdayaan umat melalui pengelolaan zakat. Da'i yang memiliki akses langsung ke masyarakat, dipercaya, dan memiliki kredibilitas tinggi di tengah komunitasnya, dianggap mampu menjadi jembatan antara BAZNAS dan para muzakki (wajib zakat). Dengan dasar inilah, BAZNAS Dharmasraya membentuk kelompok da'i khusus, yang tidak hanya berperan sebagai penyampai pesan agama, tetapi juga sebagai eksekutor zakat, yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat kepada yang berhak.
Transformasi ini adalah langkah strategis yang dilakukan BAZNAS Dharmasraya dengan mengubah fungsi da'i dari sekadar penyampai dakwah menjadi agen penggerak ekonomi umat. Da'i yang sebelumnya hanya berfokus pada ceramah dan pengajaran keagamaan, kini dilatih dan dibekali keterampilan untuk menghimpun zakat secara profesional. Mereka dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya zakat, serta diberikan pemahaman mengenai teknis pengumpulan zakat yang transparan dan akuntabel.

Para da'i ini diberdayakan untuk melakukan pendekatan langsung ke masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang tersentuh oleh program zakat. Mereka tidak hanya menyampaikan pentingnya zakat sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai solusi praktis dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan adanya pendekatan personal dari para da'i, masyarakat menjadi lebih terbuka dan terdorong untuk berzakat, sehingga pengumpulan zakat pun meningkat signifikan.

Inovasi yang dilakukan BAZNAS Dharmasraya ini terbukti berhasil meningkatkan jumlah muzakki dan besaran zakat yang terkumpul setiap tahunnya. Dalam satu tahun terakhir, program ini berhasil meningkatkan jumlah zakat yang terkumpul hingga 30%. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi peran da'i sebagai eksekutor zakat memberikan dampak positif tidak hanya bagi optimalisasi penerimaan zakat, tetapi juga dalam membangun kesadaran umat untuk berkontribusi dalam gerakan sosial yang lebih luas.

Selain itu, pendekatan ini juga mampu menjangkau mustahik (penerima zakat) yang lebih beragam, mulai dari fakir miskin, anak yatim, hingga pelaku usaha kecil yang membutuhkan bantuan modal. Para da'i yang telah terlatih, memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi masyarakat di wilayahnya, sehingga dapat menyalurkan zakat secara tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lokal.

Tentu saja, transformasi fungsi da'i menjadi eksekutor zakat tidak tanpa tantangan. Para da'i harus beradaptasi dengan peran baru yang lebih kompleks, membutuhkan pelatihan tambahan dalam hal administrasi, pengelolaan data, dan strategi komunikasi. Namun, BAZNAS Dharmasraya memberikan dukungan penuh melalui pelatihan berkala dan pendampingan intensif, sehingga para da'i ini dapat menjalankan tugasnya dengan lebih optimal.

Di sisi lain, inovasi ini membuka peluang baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui zakat. Dengan semakin banyaknya da'i yang terlibat dalam pengumpulan zakat, BAZNAS dapat memperluas jangkauan program-programnya, seperti beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi, yang semuanya dibiayai dari dana zakat.
Transformasi peran da'i sebagai eksekutor zakat adalah langkah inovatif yang dilakukan BAZNAS Dharmasraya untuk mengoptimalkan potensi zakat sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan kepercayaan yang dimiliki para da'i di tengah komunitas, BAZNAS berhasil meningkatkan kesadaran berzakat, memperluas jangkauan penerima manfaat, dan mengoptimalkan pengelolaan zakat yang lebih profesional dan transparan.

Melalui program ini, BAZNAS Dharmasraya tidak hanya berhasil mengumpulkan zakat lebih efektif, tetapi juga memberdayakan da'i sebagai agen perubahan sosial yang lebih luas. Inovasi ini dapat menjadi model yang diadopsi oleh BAZNAS di daerah lain, untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial. Dengan terus berinovasi, zakat dapat menjadi solusi nyata dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun