BANGKALAN, Kompasiana.com - Upaya meminimalisir pelanggaran Netralitas terhadap Aparature Sipil Negara (ASN) Bawaslu Bangkalan Gandang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Gelar Sosialisi, Sejauh ini tercatat ada 2 guru yang mendapat teguran.
Ketua Bawaslu Bangkalan, Mustain Saleh menyampaikan, bahwa ASN tidak perlu ikut campur dalam pergelaran kampanye. Bahkan alat yang rentan untuk tidak netral adalah media sosial (Medsos).
"Iya hingga saat ini ada dua guru, yang satunya sebelum kampanye dan yang satunya waktu Kaesang ke Bangkalan, dia mau jadi wasit dalam permainan futsal, tapi untungnya kami tegur duluan, jadi tidak sampai jadi wasit," tuturnya, Kamis (14/12).
Bahkan, kata Mustain, pihaknya menggandeng PGRI Bangkalan, dalam pengawasannya. Menurutnya, pencegahan akan terus dilakukan, agar ASN tidak terlibat dalam kampanye atau keberpihakan kepada kontestan Pemilu 2024.
"Kami pasti menggandeng organisasi profesi ya, karena tidak bisa menjangkau semua guru-guru, sepanjang bisa dicegah akan kami cegah," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris PGRI Bangkalan, Suraji mengatakan, bahwa ASN terus melekat pada dirinya, meskipun lepas tugas. Menurutnya, apabila ada salah satu kedapatan melanggar pihaknya tetap mengadvokasinya.
"Apabila terjadi pelanggaran, yang jelas PGRI akan mengadvokasi, karena kita harus tahu titik pelanggarannya," ujarnya.
Suraji juga akan berkoordinasi dengan Korwil guna melakukan pengawasan. Diketahui, ASN yang tergabung dalam PGRI Bangkalan yakni sebagai 6.043 yang berkartu tanda anggota.Â
"Hal yang terus kami lakukan adalah melakukan sosialisasi tentang netralitas, agar para guru-guru lebih memahami terkait hal itu," pungkasnya. (Lai)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H