Mohon tunggu...
Mustamsikin
Mustamsikin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencintai dunia literasi, berhubungan dengan buku dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Lawan dan Kawan Iblis Dalam Kitab Tanbighul Ghafilin

27 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sembari menonton televisi, penulis mengambil kitab Tanbighul Ghafilin, dan membukanya secara acak. Tersingkap lah kemudian beberapa halaman yang memantik penulis untuk membuat status ini. Kali ini tentang kisah pengakuan Iblis mengenai kriteria lawan dan kawannya.

Wahab bin Munabbih menuturkan sebuah riwayat yang dikutip dalam kitab ini, mengisahkan bahwa Allah pernah menyuruh Iblis untuk menemui Nabi Muhammad Saw., guna menjawab apa saja yang beliau Nabi Saw., tanyakan kepadanya. Ketika itu iblis datang dengan rupa orang tua lengkap dengan tongkatnya.

Pada kesempatan itu, Nabi Saw., bertanya kepada Iblis, "Siapa kamu?", Iblis menjawab, "Aku Iblis." Nabi Saw., melanjutkan, "Karena apa kamu kesini?" Iblis menjawab, "Sesungguhnya Allah memerintahkan ku untuk menemui mu, dan menjawab segala sesuatu yang kamu tanyakan kepada ku." Selanjutnya Nabi Saw., bertanya, "Wahai yang dilaknati berapa lawan mu dari umatku?" Iblis menjawab, "Ada lima belas."

Pertama, kamu. Kedua, pemimpin yang adil. Ketiga, orang kaya yang rendah hati. Keempat, pedagang yang jujur. Kelima, orang alim yang berusaha khusuk. Keenam, mukmin yang senantiasa berharap kebaikan. Ketujuh, mukmin yang pengasih hatinya. Kedelapan, orang yang bertaubat dan konsisten dalam taubatnya. Kesembilan, orang yang menjauhi hal-hal yang haram. Kesepuluh, mukmin yang senantiasa menjaga thaharah (kesucian). Kesebelas, mukmin yang banyak sedekah. Kedua belas, mukmin yang baik budi pekertinya. Ketiga belas, mukmin yang memberi manfaat pada yang lain. Keempat belas, orang yang hafal Al-Qur'an dan selalu konsisten membacanya. Kelima belas, orang yang salat malam dikala orang lain tidur.

Kemudian Nabi Saw., menambahkan pertanyaan kepada Iblis, "Lalu siapa kawan mu dari kalangan ummat ku?" Iblis pun menjawab, ada sepuluh. Pertama, penguasa yang sewenang-wenang. Kedua, orang kaya yang sombong. Ketiga, pedagang yang khianat. Keempat, peminum arak (minuman keras). Kelima, orang yang suka mengadu domba. Keenam, pelaku zina. Ketujuh, pemakan harta anak yatim. Kedelapan, orang yang menganggap gampang kewajiban salat. Kesembilan, pencegah zakat. Kesepuluh, orang yang memanjangkan angan-angan. Semua adalah kawan dan saudara-saudara ku. Pungkas Iblis.

***

Dari dialog Kanjeng Nabi Muhammad Saw., dan Iblis di atas tentu banyak yang dapat kita ambil pelajaran, sekaligus wawasan yang menjauhkan diri kita dari kriteria yang disebutkan Iblis sebagai kawan karibnya.

Boleh jadi di zaman sekarang, lawan Iblis tak hanya lima belas, akan bertambah mungkin. Begitu juga, kawan Iblis pun tak hanya sepuluh. Bisa jadi akan terus bertambah, sering dengan bertambahnya jenis keburukan akhir zaman.

Dari sekian yang paling penting dalam pandangan penulis yakni bagaimana kemudian kita berusaha menjadi lawan Iblis semampu kita. Di samping kita terus berusaha memohon perlindungan kepada Allah Swt. Yang senantiasa, menegaskan bahwa Iblis adalah musuh yang nyata bagi orang-orang mukmin.

Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan dan godaan Iblis dan bala tentaranya. Amin-amin ya rabbal alamien.

Wallahu A'lam Bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun