Hujan yang turun malam ini menambah syahdu suasana di desa Bulu. Sebuah desa yang memiliki panorama alam yang memukau, anggun dan menawan. Desa ini berada tepat berada di kaki gunung tertinggi di pulau Jawa.Â
Pemandangan indah desa ini begitu asri. Sehingga banyak orang menilai desan ini masih alami. Hal ini bisa dilihat dari prilaku disiplin warga desa dalam hal mengelola segala macam sampah. Tidak ada sampah yang dibuang di sungai. Tidak ada sudut di tempat umum kecuali ada tempat sampah.Â
Selain kedisiplinan warga desa dalam merawat lingkungan, warga sekita juga percaya bahwa orang yang sengaja merusak desa ini berakibat fatal. Apalagi kalau yang dilakukan adalah mencemari sungai dan danau yang ada di desa ini. Kalau tidak didatangi ular besar dari sungai sodet, ia akan tenggelam di danau kresek yang berada tepat di ujung desa ini bagian selatan.Â
Mengapa bisa demikian? Sudah terkenal bahwa sungai dan danau yang berada di desa ini amatlah angker. Sungai dengan sebutan sungai sodet ini menyimpan misteri. Pernah suatu ketika, orang dengan sengaja membuang sampah rumahan ia terpeleset di sungai ini hingga meregang nyawa.Â
Juga pernah beredar kabar bahwa ada penampakan ular besar yang menyeret orang hingga tenggelam. Usut punya usut ular ini adalah ular jadi-jadian atau makhluk halus penunggu sungai. Hal semacam ini dibenarkan oleh Mbah Buyut tetua desa ini. Dalam suatu kesempatan Mbah Buyut menyampaikan sebuah larangan bagi warga desa, "Warga desa Bulu jangan sampai mengotori sungai atau membuang sampah di sungai ini. Jangan sampai prilaku buruk kalian menyulut kemarahan ular gaib penghuni sungai ini"Â
Mbah Buyut, memang sering menyampaikan nasehat ini namun sebagian tidak menggubris nasehatnya. Termasuk dua pasangan suami istri yang baru tinggal tidak jauh dari bantaran sungai Sodet ini. Pasangan suami istri bernama Mas Duro dan Mbak Koni. Pasangan suami istri ini sering melanggar aturan tidak tertulis di desa ini yakni membuang sampah rumahan di sungai Sodet.Â
Setelah sebulan prilaku buruk pasangan suami istri terhadap lingkungan sungai semakin menjadi. Pun juga keduanya tak lagi mendengarkan nasehat sesepuh desa dan mengabaikan aturan tidak tertulis di desa ini, sekaligus telah mendapat peringatan dari warga. Kejadian di luar nalar mereka alami.
Pernah suatu malam keduanya didatangi ular besar berkepala manusia yang disebut-sebut sebagai penjaga sungai Sodet. Pernah juga Mbak Koni yang hamil muda tiba-tiba keguguran akibat sudara keras yang menggelegar dari sungai sodet. Pernah juga keduanya mengalami hal aneh berupa kembalinya sampah yang telah dibuang disungai ke ruang tamu rumah mereka.Â
Dari beberapa kejadian aneh yang Mas Duro dan Mbak Koni alami keduanya bertekad untuk meminta petunjuk ke sesepuh desa. Siapa lagi kalau bukan Mbah Buyut, orang yang menurut warga desa memiliki kemampuan supranatural dan erat dengan dunia gaib.Â
Setelah mendapatkan pencerahan daei Mbah Buyut, pada intinya hal-hal di luar nalar yang mereka alami menurut tetua desa ini merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Menurut tetua desa Bulu, penghuni gaib sungai Sodet marah besar kepada keduanya. Kalau mereka tidak segera menghentikan perilaku buruknya mencemari sungai entah apalagi kejadian aneh yang akan menimpa keduanya.Â
Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh oleh kedua pasangan suami istri ini adalah bertaubat dari prilaku buruknya. Atau sebaiknya mereka pindah dari desa Buku agar kejadian gaib yang berikutnya tidak mereka alami.Â