Mohon tunggu...
Mustamsikin
Mustamsikin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencintai dunia literasi, berhubungan dengan buku dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengguna Smartphone Juga Harus Smart

5 Januari 2025   21:10 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Handphone pintar atau smartphone dengan segala fiturnya adalah sebuah alat komunikasi yang kian ke sini makin sulit terpisahkan dari kehidupan. Bisa kita tengok di sekeliling kita, atau bahkan kita sendiri merasakan betapa smart phone ada dalam genggaman anak usia dini hingga lanjut usia. Ia ada dalam relung kehidupan era post modern saat ini. 

Sebagai alat smartphone sesungguhnya benda yang netral tidak terikat positif atau negatif, namun di tangan orang yang berbeda bisa jadi ini ia adalah sebuah alat yang membantu sekali dalam kegiatan positif, dan sebaliknya bisa sangat berperan dalam tindakan negatif. Tergantung, siapa penggunanya dan untuk apa digunakan. Di tangan orang yang berbeda sebuah alat bisa difungsikan berbeda. 

Tekhnologi semakin canggih terkecuali smartphone. Berbagai fiturnya dapat kita gunakan untuk membantu segala aktivitas. Mulai sekadar mencari hiburan, bermedia sosial hingga untuk keperluan kerja atau bisnis. Bisa juga kita gunakan untuk berjejaring sosial mencari kawan, dan mempererat persaudaraan. Bisa digunakan untuk mempermudah kerja-kerja sosial. 

Jika smart phone bisa membantu kerja kebaikan, sebaiknya juga bisa menjadi pelayan kejahatan. Misalnya dapat digunakan untuk transaksi judi online. Menjadi sarana orang untuk melakukan penipuan melalui flexing. Atau bahkan untuk menyebarkan konten pornografi maupun kejahatan elektronik yang lain. 

Bisa dikatakan smart phone akan melayani apa yang kita inginkan. Karena itulah diperlukan pengguna yang juga smart dalam menggunakannya. Bijak dalam memakainya dan dapat mengontrol diri supaya tidak ketergantungan akan keberadaannya. 

Penulis memandang seorang yang menggunakan smart phone juga haris orang yang berwawasan. Setidaknya agar ia tidak merugi. Suatu contoh misalnya, pengguna smart phon di kalangan anak-anak usia dini yang belum dapat mengontrol dirinya, membatasi dirinya dari bermain smart phone. Akibatnya mereka lebih sering menatap layar daripada mengerjakan tugas belajar di rumah atau mengerjakan pekerjaan rumah. 

Hemat penulis dalam kasus pengguna smart phone di kalangan anak usia dini sudah seharusnya orang tua mengawasi anak-anaknya, dan memberikan durasi waktu kapan ia harus berhenti menatap layar. Lebih-lebih jika orang tua turut sesekali mendampingi anak ketika bermain smart phone. 

Sudah banyak kasus anak yang tidak dibatasi ketika menggunakan smart phone mengalami gangguan penglihatan sejak usia dini. Terlalu sering menggunakan smart phone untuk bermain game, akan memperlemah penglihatan. Mata yang seharusnya tidak mengalami gangguan karena seringnya menatap layar smart phone membuat mata merah, lelah dan bahkan mengalami mata buram. 

Sebagai sesama orang gua penulis mengajak kepada segenap orang tua untuk cerdas menyikapi penggunaan hand phone pintar untuk anak. Mari sama-sama menggunakan mode waspada kepada anak. Lalai melakukan pengawasan bisa menyebabkan kerugian. 

Selain itu, agar anak dapat membatasi diri sebagai orang tua sudah seharusnya memberi contoh. Tidak terus menerus menggunakan hand phone di depan anak. Memberikan edukasi penggunaan yang bijak dan bermanfaat. Orang tua harus bijak se bijak-bijaknya di depan anak. 

Selanjutnya, penulis juga mengajak kepada para pengguna smart phone untuk sebisa mungkin mengontrol diri, menjadikan sebagai alat yang bisa kita kendalikan. Bukan malah kita yang dikendalikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun