Mohon tunggu...
Mustamsikin
Mustamsikin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencintai dunia literasi, berhubungan dengan buku dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hujan Mengguyur Bumi Kediri

17 Januari 2024   10:37 Diperbarui: 17 Januari 2024   10:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian hari hujan enggan turun, pagi ini hujan dengan intensitas cukup deras mengguyur wilayah Kabupaten Kediri bagian selatan. Hujan yang turun di pagi hari ini menjadi menumbuhkan rasa senang luar biasa bagi petani di wilayah Kediri bagian selatan. Setidaknya ada harapan bagi mereka karena tanaman-tanaman yang mereka tidak sedikit yang mati kekeringan. 

Akhir-akhir ini memang hujan jarang turun di wilayah ini, sehingga membuat petani khawatir karena akan kondisi tanaman mereka. Bukan saja hujan yang enggan turun dari langit, namun juga panas yang luar biasa membuat kekhawatiran itu bertambah. Bahkan beberapa benih jagung yang ditanam pun mati sebab ketiadaan air dan minimnya irigasi. 

Dengan kondisi yang demikian setelah hujan membasahi bumi pada hari ini membuat mata petani berbinar. Kebahagiaan mereka pun membuncah, hingga memupus kekhawatiran sulitnya mengairi tanaman persawahan. Hujan adalah harapan semua, lebih-lebih bagi mereka yang berkepentingan mengairi tanaman. 

Perasaan senang yang demikian juga penulis rasakan. Mengapa demikian? Sebab penulis juga termasuk pengharap hujan sering turun karena beberapa faktor termasuk, untuk mengairi tanaman baik di sawah maupun perkebunan. Tanaman padi, singkong, hingga cabe yang mulai melayu. Selain itu hujan yang turun juga membuat kondisi lingkungan lebih asri. Pun juga suasana menjadi lebih adem. 

Turunnya hujan hari ini dapat penulis simpulkan sebagai pelipur lara. Penghapus panas yang terasa. Sekaligus obat dahaga bagi bumi yang merana akibat kekeringan yang melanda. 

Kepada Tuhan Yang Maha kuasa memang sepatutnya kita bersyukur, sebab dengan kuasa-Nya hujan Ia turunkan. Ia tumbuhan harapan dalam dada manusia. Ia lenyapkan kekhawatiran berlebihan atas takdir yang Ia gariskan termasuk kapan hujan harus turun? Kapan pula hujan harus pergi. 

Sebagai penutup semoga hujan kali ini benar-benar menjadi hujan yang penuh berkah. Membuat tanaman semi kembali dan tumbuh subur. Bukan hujan yang menjadikan bala dan mala petaka. Seperti banjir, tanah longsor dan hujan yang membinasakan.

Selalu ada harapan bagi mereka yang berusaha memahami kehendak Tuhan. Bahwa hanya dengan kekuasan-Nya kejadian alam bisa muncul dengan tiba-tiba. Layaknya hujan deras yang terjadi hari ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun