Pertarungan Pilpres sudah di mulai, pertarungan antara kubu Jokowi - Jusuft Kalla dan Prabowo - Hatta Rajasa semakin memanas. Masing-masing kubu berkreasi untuk mendapatkan simpati dari masyarakat, akan tetapi kreasi tersebut terkadang terlalu jauh sehingga bisa di kategorikan sebagai kampanye hitam. Beberapa hari ini kami mendapatkan berbagai SMS, BBM hingga Email yang saling menyudutkan dengan memperuncing tentang Suku, Agama dan Ras yang jelas-jelas di larang untuk digunakana. Kubu Jokowi - Jusuf Kalla menjadi korban terbanyak dari data kami yang mendapatkan serangan tersebut. Mulai dari informasi yang salah tentang ke-islaman agama Jokowi hingga dukungan Yahudi yang di isukan di belakangnya. Padahal jika di telisik lebih jauh lagi apa yang di sampaikan justru sebaliknya. Di kubu di Prabowo - Hattaa Rajasa sendiri di dukung oleh orang-orang yang selama ini justru di sebut bagian dari kampanye hitam tersebut. Sebut saja keberadaan HT (Hary Tanoe) yang di sebut oleh kelompok tertentu sebagai orang kafir namun faktanya kini ia bersama orang-orang itu mendukung Prabowo - Hatta Rajasa. Pertanyaannya apakah penyebutan KAFIR itu di sesuaikan dengan "HARGA" yang di bayar ? Belum lagi SMS yang beredar mengatakan bahwa George Soros orang Yahudi yang mendukung para pengusaha etnis tionghoa mendukung pasangan Jokowi - JK. Ini jelas membuat umat Islam di Indonesia semakin bingung karena faktanya justru para pengusaha tionghoa yang di sebut dalam artikel ini http://www.hidayatullah.com/artikel/ghazwul-fikr/read/2013/09/08/6288/mengintip-kedekatan-george-soros-hary-tanoe.html menjadi TIDAK KONSISTEN. Mengapa tidak konsisten ?, ya kini Hary Tanoe ada di kubu Prabowo - Hatta Rajasa sehingga pernyataan bahwa Jokowi - JK di dukung oleh Yahudi justru BERBALIK bahwa kubu Prabowo-Hatta yang di dukung dan menerima bantuannya. Satu persatu semua semakin terbuka, bagaimana pola-pola kubu Prabowo - Hatta Rajasa bermain. Kini semua berbalik dan terlihat dengan jelas. Awalnya grup Literasi ini tidak mendukung satupun calon tersebut karena memang faktanya keduanya tidak cukup 'baik' untuk menjadi pemimpin. Kini kami harus mengakui bahwa Kubu Jokowi - Jusuf Kalla yang paling tepat bila kedua kubu di sandingkan. Dan mulai sekarang Grup Literasi ini akan membuka semua fakta tentang kebrutalan cara-cara kubu Prabowo - Hatta dalam membuat kampanye hitam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H