Tidak lebih dalam 1 hari kita menemukan berbagai informasi sampah yang muncul di sekitar kita, mulai dari berita online hingga televisi. Dan topik sampah yang paling banyak dari hasil pengamatan penulis adalah topik tentang kedua orang yang berambisi luar biasa untuk menjadi orang nomor satu di negara ini. Ya, rivalitas Joko Widodo (Jokowi) capres dari PDIP dan Prabowo Subianto capres dari Gerindra.
Rivalitas kedua orang ini mengisi berita setiap hari dengan berbagai manuver politik yang semakin tidak jelas dan bahkan kini menjadi perang pribadi antar keduanya. Terkesan ingin bersih keduanya menggunakan "tools" dengan tangan dari politikus, kader hingga simpatisan bahkan relawan. Mulai dengan puisi hingga caci-maki keduanya yang terus saja mengisi ruang berita di tanah air.
Prabowo yang di citrakan dengan "tegas" tidak malu lagi melakukan kritik keras kepada Jokowi yang mencoba membela diri dengan mengangkat isu masa lalu Prabowo dengan tudingan karya korban penculikan. Keduanya benar-benar sudah tidak lagi beradu visi dan misi serta target implikasi terhadap masyarakat ketika mereka akan memimpin tetapi justru sibuk dengan opini pribadi yang saling membuka "borok" satu dengan lainnya.
Pengusaha hitam, antek Amerika hingga capres boneka adalah bagian dari manuver kubu Prabowo terhadap Jokowi, sementara isu penculikan, kekerasan, HAM dan pasangan hidup menjadi isu yang digunakan kubu Jokowi untuk menyerang balik. Setiap isu di bangun di media dengan kekuatan finansial yang tidak sedikit dan di dukung oleh orang-orang yang punya kepentingan ketika mereka menjabat nantinya.
Mereka berdua mengeluarkan statemen atau pernyataan yang sama dimana rakyat dianggap tidak lagi bodoh dan bisa memiliha mana yang benar dan mana yang salah. Sementara faktanya di lapangan masyarakat sudah mulai banyak yang antipati pada kedua capres ini yang hingar bingar. Manuver politik dgn melakukan lobby ke partai lainnya-pun di gunakan dan jika di kaji jumlah mereka menjalankan fungsi dan tugasnya menjadi terbengkalai.
Kini masyarakat justru menuggu calon alternatif lain yang masuk dalam bursa pemimpin Indonesia 2014 dengan dorongan dari parpol lainnya. Berbagai nama telah mulai ramai di bicarakan bahkan kedua orang inipun semakin panik karena sebetulnya kejenuhan dan kemuakan masyarakat mulai dirakan oleh kedua capres ini. Pertanyaan singkatnya, apakah ada calon lain yang akan masuk dan menjadi pemenang dari kedua kubu yang sibuk dengan perseturan ini ? Mari kita tunggu !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H