Mohon tunggu...
Lita Widyawati
Lita Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

K-Pop and Books enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

TV Digital: Kini Menonton TV Bebas Semut dan Renyek

20 Agustus 2021   21:50 Diperbarui: 20 Agustus 2021   22:06 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      

Teknologi – Pernahkah kalian sedang asyik menonton pertandingan sepak bola, seketika hujan datang, layar televisi jadi banyak semutnya alias renyek? Atau sedang menonton drama Korea kesayangan, seketika pesawat melintas di langit, layar televisi jadi bergaris-garis? Atau rumah kalian berada di ujung desa dan jauh dari pemancar sinyal, saat ingin menonton TV, tapi sulit sekali mendapat sinyal? Inilah yang kerap kali dialami oleh para pengguna TV analog alias TV tabung. TV analog masih mengandalkan sinyal radio untuk melakukan penyiaran yang tentunya sering kali menjadi terganggu jika hujan turun, petir bersahutan, antena roboh, pesawat melintas, atau pemancar sinyal berada jauh di desa tetangga.

Di era yang semakin modern ini, dunia pun semakin berubah. Banyak teknologi baru diciptakan dan pembaruan teknologi  pun digalakkan untuk mengatasi permasalahan di bidang apa pun yang belum ditemukan solusinya. Salah satunya ialah permasalahan TV analog dengan segala kekurangannya. Dan TV digital adalah solusinya.

TV digital merupakan jenis televisi yang menggunakan sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Sehingga TV digital tidak akan berkurang kekuatannya jika jarak semakin jauh dari pemancar sinyal.

Selain itu, apa saja manfaat penggunaan TV digital jika dibandingkan dengan TV analog? Dilansir dari siarandigital.kominfo.go.id, ada beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat ketika menggunakan siaran TV digital, yaitu sebagai berikut.

  • Kualitas Gambar Akan Semakin Berkualitas

TV digital memiliki tampilan yang lebih baik, bersih, jernih, dan canggih karena luasnya bandwith yang digunakan. Masyarakat dapat menonton televisi tanpa bilah hitam di sisi atas dan bawah yang mengganggu. Selain itu, TV digital juga dapat mendukung resolusi gambar yang lebih tinggi, seperti HDTV dan 4K. Sedangkan TV analog tidak mendukung kelebihan tersebut.

  • Beragamnya Saluran Televisi yang Tersedia

Jika masyarakat menggunakan TV digital, maka para stasiun televisi lokal yang menggunakan sinyal digital sebagai transmisi penyiaran pun dapat menjangkau masyarakat ke seluruh Indonesia. Informasi dan pengetahuan yang beragam dari banyaknya saluran televisi, akan membantu masyarakat agar lebih berwawasan luas dan menimbulkan rasa nasionalisme.

  • Menciptakan Kreativitas Tanpa Batas dari Masyarakat Untuk Masyarakat

Ragamnya saluran televisi yang dapat hadir di TV digital, menimbulkan beragam konten produksi lokal yang dapat membangkitkan jiwa kreatif masyarakat, khususnya para pemuda Indonesia.

  • Dapat Ditonton Menggunakan TV Analog

Yang terpenting adalah masyarakat yang masih menggunakan TV analog, tidak usah risau harus mengganti televisi. Karena siaran TV digital dapat juga digunakan di TV analog. Cukup dengan menggunakan set top box (STB) yang sudah mendukung digital video broadcasting-second generation terrestrial (DVB-T2), sesuai standar TV digital di Indonesia. STB sudah diperjual-belikan secara bebas di marketplace atau toko elektronik di seluruh Indonesia.

Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Sudah banyak negara yang mulai migrasi dari TV analog menuju TV digital.

Dengan sistem migrasi atau Analog Switch Off (ASO), beberapa negara sudah mulai melakukannya. Seperti di Amerika Serikat, pergantian TV analog ke TV digital dimulai pada tanggal 12 Juni 2009, 24 Juli 2011 di Jepang, 31 Agustus 2011 di Kanada, 13 Februari 2012 di Negara-negara Arab, 24 Oktober 2012 di Inggris dan Irlandia, tahun 2013 di Australia, tahun 2015 di Filipina dan Uruguay, pada 2017 di Kosta Rika dan pada 2 Januari 2019 di Singapura.

Sedangkan Pemerintah Indonesia sendiri, akan mulai memberlakukan ASO pada November 2022. Dan mulai menggalakkan penggunaan TV digital pada 17 Agustus 2021. Sehingga siaran TV analog di seluruh Indonesia akan diberhentikan secara bertahap dari Agustus 2021 hingga November 2022.

Semua itu dilakukan sebagai implementasi PP No. 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran. Bagi masyarakat kurang mampu yang sudah mempunyai TV analog, mulai Juli 2021, Pemerintah akan memberikan STB secara gratis untuk membantu migrasi TV analog ke TV digital.

Sehingga masyarakat yang tinggal di pelosok desa, jauh dari pemancar sinyal, dan terkendala televisi renyek atau dipenuhi semut ketika musim hujan melanda pun tidak usah khawatir, karena TV digital dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Menonton pun menjadi lebih nyaman dan wawasan bertambah luas karena beragamnya tayangan lokal yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun