Entah apa yang berkecamuk dalam pikiranku sehingga suatu malam bermimpi yang mungkin sulit dibayangkan. Memanglah, otak manusia ini begitu uniknya sehingga mampu membuat adegan seperti layaknya dalam film-film. Mungkin itu sebabnya mimpi disebut bunga tidur karena kita seperti dibawa ke dalam sebuah dunia yang benar-benar baru.
Ah, jangan bertele-tele begitu...Baiklah.
Mimpi ini terjadi kemarin malam, jadi sebenarnya aku sudah lupa bagaimana runutnya. Namun, ada sebuah ingatan yang masih berbekas dalam benak ini. Entah kenapa, Mbak DESOL masuk ke dalam mimpiku. Mungkin karena akhir-akhir ini sering membaca tulisan yang saling berbalas antara Desol dan Pebrianov. Tapi aku berharap Mas Pebrianov tak marah atas apa yang telah terjadi. Wkwkwkw...
Padahal, aku belum pernah berjumpa dengan Mbak Desol. Raut wajah, sinar mata atau gaya rambutnya saja aku tidak tahu. Di dalam mimpiku, Mbak Desol digambarkan sebagai wanita yang cantik, menggoda dan penuh gairah. Dengan tatapan yang tajam memandangku hingga kakiku gemetaran. Cie.. cie...Â
Setelah kupikir-pikir, aku rasa gambaran yang dibuat oleh otakku tentang Mbak Desol adalah karena foto profilnya yang baru. Wajah seorang wanita dengan bibir yang merah semerah-merahnya. Ketika melihat gambar itu, tanpa kusadari, otakku merekamnya sebagai pesona Mbak Desol. Apalagi ditambah dengan tulisan-tulisannya yang tajam dan mampu menghujam pertahanan Mas Pebrianov hingga Mas Pebrianov memelas atas kematiannya.
Ah, sudahlah. Itu hanya sebuah mimpi. Dan aku, aku akan tetap menunggumu... menunggumu.. menunggu tulisan Mbak Desol dan Mas Pebrianov selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H