Cahaya kuning keemasan itu kulihat lagi, cahaya yang bersumber dari bintang yang paling bersemangat dan berjasa dalam seluruh sejarah kehidupan planet ini. Ia muncul dengan malu-malu untuk menebarkan kehangatan.
***
“Keiko, dari mana saja kamu? Ada tugas untukmu dari atasan yang baru”
Kalimat itu yang pertama menyambutku hari ini di saat perasaanku masih berkabung dan diselimuti kesedihan.
“Aku sedang kurang enak badan. Baiklah, apa itu?”
“Kamu tidak apa-apa? Sudah kuletakkan di atas meja kerjamu. Selamat bekerja”
“Iya”
“Eh tunggu dulu kudengar-dengar bahwa atasan baru kita, Rendy kinerja sebelumnya biasa saja di lantai bawah, dan dia juga baru bekerja selama 1 bulan, tetapi mengapa dia bisa secepat itu naik jabatan ya? Selain dia juga ada orang yang dengan cepatnya naik jabatan, seperti Manda. Tetapi lihatlah dirimu yang sudah setia mengabdi selama 1,5 tahun lamanya dengan kinerjamu yang baik, kamu tidak juga naik jabatan. Aneh”
“Sudah-sudah Aiko, cukup-cukup lebih baik kamu kembali ke meja kerjamu dan bekerja. Dan terima kasih atas pemberitahuannya”
“Oke-oke Keiko, aku hanya membahas hal yang sedang menjadi obrolan banyak orang. Maafkan aku. Selamat bekerja”
“Iya, terima kasih Aiko sayang”.