- Banyak pesaingnya
Bagi penjual, memang berjualan di pasar dadakan akan memiliki banyak pesaing apalagi kalau yang dijual jenisnya umum sekali. Makanya kalau tidak pintar-pintar memilih jenis makanan yang dijual dan tidak terlihat menggiurkan maka pembeli juga tidak tertarik. Misalnya penjual es buah atau es campur akan banyak sekali di pasar dadakan. Kalau kita tidak pintar-pintar mengemasnya agar terlihat menarik dengan harga yang cukup murah maka es buah atau es campur kita tidak laris. Tapi ujung-ujungnya memang kembali ke rezeki masing-masing penjual. Jika sudah berusaha agar bisa menarik penjual, maka penjual tinggal berdoa dan memasrahkan diri kepada Allah agar dagangannya laris.
- Menimbulkan kemacetan
Satu hal yang pasti terjadi saat pasar dadakan digelar yaitu kemacetan. Banyak orang yang berjualan di pasar dadakan sampai menginvansi jalanan. Motor-motor dan mobil-mobil yang berhenti di pinggir jalan untuk membeli menu berbuka puasa. Walaupun tidak berlangsung lama, tapi kemacetan di sore hari terkadang mengganggu kendaraan lain yang lewat bahkan membahayakan pembeli atau kendaraan lain yang berseliweran dan melewati di pasar dadakan.
Resiko lainnya saat ada pasar dadakan adalah lingkungan kotor. Biasanya saat berbuka puasa, ada yang langsung membeli dan dimakan di tempat. Apalagi kalau di stand-stand penjual makanan itu tidak memiliki tempat sampah, maka rawan sekali pembeli-pembeli atau penjual sendiri yang membuang sampah di sekitar tempat berjualan. Walaupun sudah ada petugas kebersihan yang membersihkan, tapi terkadang masih saja ada sampah sisa-sisa makanan. Penjual dan pembeli juga harus punya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan tapi dikumpulkan di suatu tempat.
Demikian kelebihan dan kekurangan adanya pasar dadakan bulan ramadhan. Untuk kekurangannya mungkin bisa diantisipasi oleh penjual yang ada di pasar dadakan agar tidak menimbulkan kemacetan dan lingkungan kotor agar pasar dadakan tidak mengganggu pengguna jalan lain dan memberi kenyamanan bagi pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H