CSR merupakan sebuah bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberikan  manfaat bagi masyarakat. Akan tetapi, CSR akan selalu menimbulkan resiko. Resiko menjadi penting dan harus menjadian perhatian kita. Resiko merupakan hal-hal atau kemungkinan yang akan muncul dan membahayakan suatu organisasi. Apabila sebuah isu atau masalah tidak segera ditangani dan diselesaikan dengan baik maka akan berpotensi menjadi krisis.Â
Dengan melakukan pemetaan resiko terlebih dahulu maka akan membantu organisasi atau perusahaan untuk mengetahui potensi resiko dan lebih mudah untuk mencegahnya. Contohnya, pada perusahaan Freeport. Jika ada sebuah isu tentang pencemaran lingkungan dan tidak segera ditangani maka yang akan terjadi adalah masyarakat akan memboikot jalan, dan media akan memblow-upisu tersebut sehingga menjadi krisis. Sebaliknya, jika dilakukan pemetaan resiko terlebih dahulu maka  perusahaan akan lebih mudah dalam mengatasi isu tersebut.
Tipe -- Tipe Resiko
Terdapat 3 tipe-tipe resiko, yaitu pertama, terkait dengan bisnis yang dijalankan (berhubungan dengan kebijakan pemerintah) contohnya kebijakan UMR, maka perusahaan juga harus menyesuaikan dengan kebijakan tersebut, kedua terkait dengan tindakan perusahaan yang bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan.
Contohnya adalah perusahaan susu Nestle yang memasukkan kandungan yang berbahaya bagi tubuh bayi. Ketiga, terkait dengan tindakan yang dilakukan perusahaan yang bertentangan dengan nilai universal atau nilai yang berlaku di masyarakat. Contohnya adanya isu diabetes di Mexico, namun pada iklannya  Coca cola menentang nilai tersebut dan tetap menjual produknya.
CSR dan Ris
Keterkaitan antara CSR dan Risk adalah harus ada komunikasi resiko dengan melalui komunikasi. Komunikasi resiko adalah cara yang dilakukan perusahaan untuk mengelola, mengkomunikasikan, meredam bagaimana suatu ketidakpastian atau ketidaksesuaian muncul. Biasanya hal ini berkaitan dngan safety, health,dan lingkungan. Â Perusahaan akan bertukar informasi dengan society tentang apa masalah yang terjadi, dan menerima masukan dari masyarakat. CSR sebenarnya mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat terhadap perusahaan melalui pendekatan society.
Karakteristik Komunikasi Resiko
- Suatu kejadian yang dilakukan untuk jangka waktu panjang dan bersifat untuk mencegah
- Proses komunikasi antara komunikator dan audiens (2 arah)
- Komunikasi dua arah akan menghasilkan kesesuaiaan keinginan antara kedua belah pihak
- Pemenuhan syarat keamanan, kesehatan, dan lingkungan
Upaya Pencegahan
- Precautionary Communication : Komunikasi yang dilakukan kepada orang-orang yang kurang peduli dan tidak ingin mendengarkan resiko
- Outrage Management : Komunikasi yang dilakukan untuk meredam kemarahan atau kekhawatiran akan suatu kondisi yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya.Â
Evolusi Resiko dan CSR
- Ethical Argument
- Dialog harus terbuka dan transparan kepada society yang terkena resiko dari perusahaan. Dalam hal ini masyarakat harus diberitahu hal-hal yang berkaitan dengan dampak baik maupun buruk. Perusahaan bertanggung jawab lebih besar kepada masyarakat yang terkena resiko. Perusahaan yang baik akan mekakukan apa yang menjadi keinginan masyarakat dan sesuai dengan standar masyarakatnya.
- Legitimacy Argument
- Harus ada kesepakatan tentang sumber daya yang digunakan oleh perusahaan. Membuat argument legitimasi atau aturan yang sah untuk mengurangi resiko atau unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat. CSR yang dilakukan perusahaan harus menghasilkan legitimasi, yaitu adanya keterangan yang jelas mengenai pemegang keterangan adalah orang yang dimaksud.Â
- Economic Argument
- CSR yang dilakukan perusahaan harus bertanggung jawab kepada perusahaan. Hal ini untuk meningkatkan keuntungan perusahaan atau mengurangi biaya produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H