Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SAR MPA MI Fasilitasi Bantuan Psikolog untuk Keluarga Eks Gafatar

1 Maret 2016   08:12 Diperbarui: 1 Maret 2016   08:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="SAR MPA MI Fasilitasi Bantuan Psikologi Untuk Keluarga Eks.Gafatar/Dokumen Pribadi"][/caption]

Bencana tidak selalu disebabkan oleh alam, tetapi juga oleh faktor manusia. “Yang dialami eks pengikut Gafatar masuk kategori bencana social, atau disebabkan oleh hubungan sosial di masyarakat. Salah satu dampak yang mereka alami adalah psikologis,” demikian kata Sekretaris Umum Search and Rescue Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) Ahyar Stone di asrama haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah (Minggu, 28/2/16)

 

Pengungsi eks Gafatar yang ditampung di Di asrama haji Donohudan, awalnya berjumlah 1.858 orang. Setelah berangsur-angsur di pulangkan ke Sumatra Utara, Rembang, Blora, Solo, Wonogiri, Jogja, Kebumen, Banyumas, dan kabupaten lain yang menjadi daerah asal pengikut Gafatar sebelum “hijrah” ke Kalimantan, sekarang tersisa 368 orang.  Dari jumlah itu terdapat 59 Balita, dan 93 anak dengan rentang usia 5 hingga 15 tahun. Beberapa pengungsi yang tersisa mengaku ingin segera dijemput oleh Pemerintah Kabupatennya. Yang lain mengaku bingung akan masa depan. Ada juga yang takut pulang, karena warga di darah asalnya tidak mau menerima eks pengikut Gafatar. 

“Boleh dikata itu adalah problem tingkat orang tua. Anak-anak pengungsi Gafatar juga punya masalah sendiri. Jadi sangat tepat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS red) memberi bantuan berupa pendampingan psikologi untuk orang tua dan anak-anaknya di sessi berbeda”, kata Ahyar. 

Partisipasi SARMMI dalam masalah Pengungsi eks Gafatar berawal dari pesan singkat Pembantu Rektor dua UMS Sarjito kepada SARMMI. Dalam pesannya Sarjito menulis, UMS akan memberikan bantuan psikologi untuk sisa pengungsi eks Gafatar di Donohudan. Bantuan medis juga disiapkan bila diperlukan. Hasil temuan lapangan, serta kordinasi SARMMI dengan Departemen Sosial, dan Kesbang Provinsi Jawa Tengah, bantuan medis berupa dokter, perawat, dan obat-obatan, sudah tercukupi. Yang mendesak adalah bantuan pendampingan psikologi. 


 “Pengungsi perlu pendampingan psikologi. Sebelum pulang, pengungsi harus diberi penguatan mental, dan ideologi kebangsaan NKRI. Kami menyambut baik bantuan psikologi dari UMS” kata pejabat dari  Kesbang Provinsi Jawa Tengah, Prayitno. 

Untuk masalah Gafatar, SARMMI menurunkan tim beranggotakan pengurus SARMMI Ahyar Stone, Didik Darmadi, Rinanto, Farich Fauzi Ahmad, serta Tabrani Ibrahim dan Maulana dari Stacia Universitas Muhammadiyah Jakarta.  Disamping menfasilitasi bantuan psikologi, tim SARMMI bersama Security UMS juga menyalurkan bantuan dari UMS berupa perlengkapan bayi, peralatan mandi, dan kebutuhan khusus wanita. Tim Psikolog UMS rencananya akan bekerja beberapa hari, hingga tercapai hasil optimal dari materi yang dirancang khusus untuk pengungsi eks Gafatar di Donohudan.(AS)

[caption caption="Eks. Gafatar yang dikumpulkan Dinsos/Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun