Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

E-money Di Debet 2 Kali Oleh Mesin TranJakarta

2 Mei 2014   03:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13989493591874981709

[caption id="attachment_334278" align="aligncenter" width="300" caption="Surat yang saya buat di Shelter TransJakarta Walikota Jak-tim *dok.Pribadi"][/caption]

Bepergian dengan menggunakan moda angkutan umum TransJakarta adalah hal yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Jakarta. Dengan sekali bayar seharga Rp. 3.500 kita semua sudah dapat berkeliling kota Jakarta. Dan jujur saja, saya merasa nyaman menggunakan moda TransJakarta . Namun dengan kejadian yang saya alami kemarin sore rabu (30/04), sesungguhnya telah mengusik kenyamanan saya dalam menikmati TransJakarta.

4 hari yang lalu, saat loket TransJakarta mewajibkan penumpangnya menggunakan E-ticket saya terpaksa membeli dengan harga Rp. 20.000 dan mendapat saldo Rp.20.000. Berbagai penjelasan singkat saya terima dari petugas yang menjual e-tiket ini. Kebetulan saya memilih E-money produk dari Bank Mandiri. Dan saya gunakan e-tiket tersebut sebanyak 3x dari shelter Transjakarta yang berbeda dan waktu yang berbeda. Dengan demikian berkurang saldo saya sebanyak Rp.10.500 sehingga sisa saldo saya menjadi Rp.9.500.

Pada hari rabu tersebut ketika saya akan menghadiri sebuah acara, saya putuskan untuk meng top up card e-money saya di Indomart dekat rumah, karena saya takut saldo tsb tidak cukup untuk saya gunakan hari itu, karena menurut keterangan yang saya dapat, saldo minimal Rp5.000, kurang dari itu tidak dapat digunakan. Yang saya takutkan saya akan mengunakan kartu tersebut lebih dari 3x. dari pada nanti sulit untuk meng top up, lebih baik segera saya top up hari itu di indomart. Ketika sampai di indomart ternyata kasir mengatakan bahwa minimal top up adalah Rp.50.000. dan tidak bisa kurang dari itu. Misalnya Rp.10.000 atau Rp. 20.000. untungnya saya masih ada uang lebih. Sedikit ragu untuk membeli, namun dikarenakan kebutuhan saya, maka langsungsaya putuskan untuk tetap meng top up e-money saya.

Saya jadi berfikir seandainya adik saya yang masih sekolah dan mendapat uang jajan harian, alangkah beratnya bagi dia untuk mengeluarkan uang sebanyak itu. Dan bagaimana masyarakat umum yang hanya mampu membeli tiket biasa. Dan bagaimana jika penumpang tersebut hanya butuh untuk sekali jalan saja. Istilahnya tidak menumpang TransJakarta setiap hari. Tentu ini akan terasa berat bagi mereka. Namun, ya sudahlah…mungkin ini memang ketetapan pemerintah yang harus kita patuhi dan hargai.

Akhirnya saya langsung menuju shelter TransJakarta Pulo Gebang yang berada depan Walikota Jakarta Timur. Disana saya mencoba mengecek saldo dimesin yang telah disediakan. Angka saldo saya menunjukkan Rp.59.500. kemudian langsung saya gunakan e-money saya dengan dibantu oleh petugas TransJakarta yang berdiri didepan pintu masuk moda Transjakarta. Namun ketika tiket ditempel dan sukses membuka pintu masuk, saldo yang saya miliki berkurang sebesar Rp.7.000. bagaimana mungkin, kartu yang hanya gunakan 1x berkurang sebesarRp.7.000 padahal seharusnya berkurang Rp.3.500.

Karena penasaran saya minta tolong petugas untuk mengecek kembali saldo e-money saya. Ternyata benar, sisa saldo saya Rp. 52.500. ini artinya mesin mendebet e-money saya sebanyak 2x. padahal jelas bahwa bunyi tanda tiket sukses digunakan hanya 1 kali. Dengan adanya hal semacam ini, kemudian saya minta pertanggung jawaban dari petugas tersebut. Namun petugas mengatakan bahwa keluhan ini harusnya disampaikan kepada pihak bank. Tapi saya tidak percaya begitu saja. Terus saya tanyakan kepada petugas mekanisme penyelesaian masalah ketika hal ini terjadi kepada orang lain. Akhirnya atas saran petugas, saya disuruh untuk membuat dsurat yang katanya akan disampaikan kepada Pimpinan TransJakarta.

Saya berfikir ini tidak benar, kejadian seperti ini akan merugikan masyarakat dan jelas akan membuat keuntungan yang besar bagi pihak perusahaandan ini seperti semacam penipuan. Mungkin saat ini hanya saya yang merasakan. Tapi bisa saja orang lain mempunyai masalah sama seperti ini tanpa disadari atau tidak. Berapa banyak yang akan mengalamin hal serupa dengan saya . saya tidak bermaksud untuk menjelekkan atau menuntut pihak transjakarta untuk mengembalikan uang saya sebesar Rp.3.500 tersebut. Saya hanya ingin, Transjakarta yang sudah saya rasakankenyamanannya lebih meningkatkan pelayanannya. Dengan sistem yang baru ini saya berharap TransJakarta membuat seluruh masyarakat dapat menikmati moda kebanggaan kota Jakarta dengan aman dan nyaman. Tanpa ada rasa was-was, mesin mendebet lebih dari pemakaian yang sebenarnya.

salam,

Lita Chan Lai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun