malam sekitar jam 19.00 wib kami yang terdiri dari 5 orang(dul joni, tawon, koala, aku dan datox) berangkat menuju terminal Pulo Gadung dengan menggunakan busway yang shelternya tidak begitu jauh dari depan kampusku (kramat 49). Dalam perjalanan menuju Pulo Gadung aku sudah janjian sama Agus untuk bertemu dengannya di terminal. Sesampai diterminal kami tak langsung mencari bus arah cirebon, karena aku harus menunggu agus yg sejak tadi meminta untuk sabar menunggu. Alhamdulillah, orang yang ditunggu datang. Beruntung agus mau ikut dalam perjalanan ini. Karena sesungguhnya aku kurang paham mengenai angkutan umum menuju cirebon. Berkat dia, sangat mudah sekali menemukan busnya. wulan dan silvi sudah lebih dulu ada di sekretariat MUCI (Mapala Muhammadiyah Cirebon). Kebetulan kampungnya (indramayu) dekat dengan cirebon. Jadi tak perlu balik kejakarta untuk pergi ke cirebon. tepatnya tanggal 2 september 2011 kami melakukan perjalanan ini. Sekitar dua hari habis lebaran. Valdo dan bang happy tak sabar menungguku hingga sore hari. Mereka langsung memutuskan untuk jalan duluan. Sementara aku masih sibuk dengan persiapan logistik dan penjemputan kawanku Datox ( Mapala Kelopak Medan) dibandara. *** Aku agak sedikit jengkel dengan kawanku yang satu ini. Tak sedikitpun kabar berita mengenai kepastian keberangkatannya dari medan-jakarta. Tapi dengan keyakinanku, setelah selesai belanja logistik di atrium senen dengan percaya diri aku pergi menjemputnya kebandara. Lama aku menunggu, waktu yang dia informasikan seminggu yang lalu via fb pun telah lewat. Aku kirim sms beberapa kali untuk memastikan bahwa selulernya aktif. Tapi sayang, tak juga ada balasan. Sejak berangkat kebandara hingga sampai dibandara selulernya memang tidak aktif. Ini menambah kejengkelanku kepadanya. Satu jam sudah aku menunggu. Tiba-tiba sms yang kukirim satu persatu menunjukkan berita terkirim. Akhirnya aktif juga hpnya. Segera aku hubungi. Bersyukur karena Datox benar-benar ada dibandara Soekarno-Hatta. Pikiranku yang macam-macam mengenai dia langsung hilang. Perasaan senang pun menyelimuti hatiku. Segera aku bawa dia ke kampusku. Dikampus sudah menunggu Tawon dan Koala. Mereka sudah siapkan dua keril tinggi untuk perjalanan mencapai gunung Ceremai. Mereka sudah satu minggu tinggal dikampusku (STIE Muhammadiyah Jakarta). Sempat berpuasa dan berlebaran dijakarta. Perjalanan mereka cukup panjang sebelum akhirnya ada dijakarta. Mereka punya tugas ekspedisi dari mapalanya (Mapala Unismuh Makassar). dan mereka juga sudah sempat berkeliling jakarta saat lebaran. *** perjalanan ini sangat menyenangkan. Bus melaju sangat cepat. Penumpang tidak begitu banyak. Sehingga kami menguasai bagian belakang bus. Canda tawa mewarnai perjalanan kami. Rasa kantuk pun mulai menyerang. Apalagi perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 6 jam. Satu persatu mulai tertidur. Tapi aku berusaha untuk tidak tidur. Karena masih ada kawan yang belum tidur. Bus masih saja melaju sangat kencang. Agus bilang ini bus tercepat menuju cirebon. dan biasanya bus ini sangat padat. Beruntung kita jalan saat masih suasana lebaran. Tak begitu banyak orang berminat naik bus ini. Apalagi, sebagian masyarakat jakarta masih menikmati suasana lebarannya dikampung masing-masing. Saat pertengahan jalan tiba-tiba saja agus berpamitan. Istri yang dia tinggalkan mendadak sakit. Dan dia tak bisa melanjutkan perjalanan ini. salam buat kawan-kawan semua sahutnya ketika turun dari bus. Tinggallah kami berlima. tepat pukul 01.00 wib, bus sudah sampai di kota cirebon. Padahal aku baru saja merebahkan badan untuk memulai tidur. Kami turun sesuai tempat dimana teman-teman MUCI inginkan. Selang tak berapa lama. Kami pun dijemput untuk menuju kampus Muhammadiyah cirebon. Sesampainya disekretariat MUCI, kami letakkan tas dan berusaha untuk meregangkan otot-otot yang sidikit kaku. Saatnya istirahat untuk persiapan besok pagi menuju gunung ceremai.(LCL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H