Mohon tunggu...
LISZETUS ZAKIYAH
LISZETUS ZAKIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pahatlah apa yang berdesir dari hatimu dari semesta-Nya, Semoga menjadi desiran pada hati hati yang lain untuk mengagungkan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Ramadan

24 April 2020   08:37 Diperbarui: 24 April 2020   08:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara gemeriuh bersahutan dengan datangnya bulan penuh hikmah ini. Rindu ku mulai tak terbendung,  suara Indah itu,  suara mengagungkan nama-Mu membuat hati bahagia,  mata ini trus bercucuran berlinang tanpa henti, seperti  air mengalir di bukit cedar, ketika bertemu dengan Sang Ramadhan,  bulan penuh hikmah. 

Berbondong-bondong orang datang memenuhi panggilan-Mu,  kerinduan ini terasa begitu Indah,  ketika bersama melaksanakan sholat tarawih, tadarus.  Berpuasa sebulan penuh,  menjalankan syariat-Mu. 

Puasanya orang kasmaran,  tak pernah mengenal berbuka dan hari Raya. Mereka menyebutnya "Rindu ". Hati ini selalu pada-Mu ya Rabb... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun