Pada 2020 ini kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Republik Indonesia resmi meluncurkan program Merdeka Belajar. Salah satu program yang diterapkan pada perguruan tinggi adalah program Kampus Merdeka. Kegiatan ini membuka peluang yang sangat besar bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki masing-masing, tujuannya agar para mahasiswa siap terjun langsung ke dunia kerja di masa yang akan datang.
IKIP Budi Utomo Malang sebagai salah satu perguruan tinggi dibawah Kemdikbud Ristek baru-baru ini mengadakan kegiatan Pengenalan Edutourism bagi Mahasiswa Program Modul Nusantara Kampus Merdeka IKIP Budi Utomo Malang pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021.Â
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan diikuti oleh 30 orang mahasiswa yang berasal dari lintas universitas, sesuai dengan program pokok modul nusantara yang dahulu lebih dikenal dengan kegiatan pertukaran mahasiswa. Kegiatan ini didampingi oleh Ferdinan Bashofi, M.Pd., Nuril Hidayati, M.Pd., dan Tria Muhammad Aris, M.Pd., selaku dosen IKIP Budi Utomo Malang.
Para mahasiswa sangat antusias karena kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang budidaya buah-buahan terutama jeruk dan durian. Mahasiswa juga dikenalkan potensi yang dimiliki oleh kebun buah-buahan ini untuk dikembangkan sebagai objek wisata petik buah atau yang lebih dikenal sebagai istilah agrowisata. Dengan demikian mahasiswa juga memperoleh pengalaman pembelajaran secara langsung di obyek wisata petik buah ini.
Disana mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar dan melihat secara langsung tahap menyiapkan bahan tanam berupa bibit tanaman baru yang berasal dari suatu pohon induk disuatu tempat tertentu. Kemudian mereka juga diberikan pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman.Â
Tahap ini merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya tanaman skala luas seperti kebun. Kegiatan pokok dalam pemeliharaan tanaman tersebut antara lain adalah pemupukan, penyulaman, pemangkasan cabang, dan pencegahan hama. Strategi pemasaran agrowisata petik buah dapat dilakukan dengan promosi melalui media sosial facebook, IG, youtube, pemasaran lokasi wisata di google maps, bekerjasama dengan agen travel, serta menyediakan berbagai pilihan paket wisata.Â
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dan bisa mempraktikkan secara langsung ilmu yang sudah didapatkannya. Selain ilmu yang dipraktikkan nantinya manfaatnya untuk diri sendiri juga bisa bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat luas terutama dari sektor pertanian dan pariwisata. (lisya/nurul/ferdinan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H