Mohon tunggu...
Liswatil Nashihah
Liswatil Nashihah Mohon Tunggu... Koki - Santri di PP AL ANWAR 3 PUTRI dan Mahasiswi STAI AL ANWAR Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Semoga Allah selalu menunjukkan ku jalan yang benar dan selalu beristiqomah dengan perintahNya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh-Tokoh Pendidikan dalam Al Quran Hadis

16 Maret 2021   14:31 Diperbarui: 20 Maret 2021   08:30 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan sebagaisalah satu usaha untuk mengembangkan potensi manusia terbentuk atas sebuah perencanaan.Perencanaan pendidikan pada dasarnya tersusun bedasarkan pedoman atau petunjuk.Setiap negara memiliki pedoman yang berbeda dalam merumuskan pendidikannya.Seperti di Indonesia yang berpegang pada cita-cita nasional bangsa Indonesiayang tercantum dalam UUD 1945, maka pendidikan yang ada di Indonesia jugadiharapkan dapat mencerdaskan warga negara Indonesia, baik dalam halintelektual, sosial, maupun spiritual.


Menanggapi asumsi diatas, Al-Qur'an sebagai segala sumber hukum bagi umat Islam memiliki nama lain al-hudayang bermakna petunjuk. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:[1]


Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.


Ayat tersebut menerangkan bahwa jika kita termasuk orang yang bertakwa,maka Allah telah menunjukkan kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi. Takwa disini bisa dilakukan dengan berpedoman pada kiatb suci yang telah diturunkan-Nya,yaitu Al-Qur'an. Dengan memahami setiap ayat Al-Qur'an kita akan mendapat suatupetunjuk dari ayat-yat tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua orangbisa memahami ayat-ayat tersebut.

Salah satu petunjuk dalam Al-Qur'an yang akan dibahas  dalam makalah ini yaitu mengenai tokoh-tokohpendidkan. Tokoh-tokoh yang disebut dalam  yat-ayat Al-Qur'an tersebut secara tersiratmemberikan beberapa hikmah bagi para pendidik menengenai sesuatu yang berhubungandengan pendidikan. Misalnya berupa materi pendidikan, adab ketika belajar, danyang lain-lain. Untuk mengambil hikmah dari ayat-ayat tersebut kita perlu memahamibeberapa makna tersirat pada ayat-ayat tersebut melaui bebrapa kitab tafsiryang telah ditulis oleh mufassirin. Tidak hanya itu, untuk lebihmemperkuat petunjuk tersebut, mufassirin biasanya akan memperkuatpendapatnya melaalui beberapa riwayat dari nabi atau sahabat. Makalah ini akanmembahas tiga tokoh besar yang memiliki pengaruh besar dalam memberikanbimbingan terkait pendidikan. Tiga tokoh tersebut adalah Nabi Musa, NabiKhidir, dan Lukman Hakim. Untuk pembahsan yang lebih spesifik selanjutnya akandibahas dalam makalah berikut.

A.   Tokoh-tokoh Pendidikan dalam Al-Qur'an

Tokoh menurut KamusBesar Bahasa Indonesia berarti orang yang terkemuka dan kenamaan dalam bidangpolitik, budaya atau yang lainnya.[2] Dari artitersebut dapat diketahui bahwa seseorang dianggap menjadi tokoh apabilaseseorang memiliki kedudukan serta pengaruh yang besar dalam sejarah hidupnya.Adapun tokoh pendidikan adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar dalambidang pendidikan, yang dapat memberikan pemikiran baru serta dijadikan panutandalam bidang pendidikan.

Tokoh-tokoh pendidikandalam Islam yang dapat kita jadikan dalam bidang pendidikan antara lain yaituNabi Musa dan Nabi Khidir dan Lukman Hakim. Untuk mengetahui bebrapa haltentang pendidikan yang diajarkan oleh tokoh-tokoh tersebut, akan lebih mudahjika kita mengetahui beberapa kisah tokoh-tokoh tersebut yang ada di dalamAl-Qur'an. 

1.     Kisah NabiMusa dan Nabi Khidir

KisahNabi Musa berguru kepada Nabi Khidir bisa kita ketahui sebagaimana yangterdapat dalam surat Al-Kahfi.[3]


Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, "Aku tidak akanberhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan, atau aku akanberjalan sampai bertahun-tahun." Maka tatkala mereka sampai ke pertemuandua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambiljalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musakepada muridnya, "Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telahmerasa letih karena perjalanan kita ini." Muridnya menjawab, "Tahukahtatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa(menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untukmenceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengancara yang aneh sekali." Musa berkata, "Itulah (tempat) yang kitacari." Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula. 

Dimulai dari kisah perjalanan Nabi Musa dalam mencari Nabi Khidir yangmemerlukan waktu yang sangat lama. Disebutkan dalam Tafsir al-Misbah waktutersebut adalah tujuh puluh tahun atau delapan puluh tahun atau lebih, bahkansepanjang masa.[4]Perjalanan yang panjang tersebut ditempuh oleh Nabi Musa dengan ditemani olehseseorang, yang mana orang tersebut dalam kitab Ibnu Katsir adalah Yusya' binNun.[5] Sedangkandalam Tafsir Jalalain mengatakan bahwa orang tersebut adalah murid Nabi Musa.[6] Nabi Musamembawa ikan sebagi bekal dalam perjalanannya, dan apabila ikan tersebut hilangmaka di situlah tempat Nabi Khidir yang sedang dicari berada. Telah disebutkandalam Al-Qur'an bahwa tempat tersebut berada di pertemuan dua buah laut. Ayatberikut merupakan ayat yang menerangkan pertemuan antara nabi Musa dengan NabiKhidir.[7]

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisiKami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

Nabi Khidir merupkan seseorang yang telah diberi rahmat oleh Allah. Dalamtafsir Jalalain disebutkan bahwa rahmat di sini yang dimaksud ada dua pendapat,pendapat pertama yaitu berupa kenabian, dan pendapat kedua berupa kewalian danpendapat kedualah yang lebih banyak dianut oleh para ulama'. Setelah bertemudengan Nabi Khidir Nabi Musa meminta izin agar Nabi Khidir berkenan untukmengajarkan kepada beliau beberapa ilmu. Alasan Nabi Musa melakukan haltersebut adalah sebab menambah ilmu merupakan hal yang sangat dianjurkan. AlasanNabi Musa sesuai dengan suatu syair berikut:[8]


Ambillah faidah setiap hari dengan penambahan dari ilmu dan renaglah pada lautan faidah.

Berikut adalah ayat yang menerangkan jawaban Nabi Khidir kepada Nabi.Musa.[9]


Dia menjawab, "Sesungguhnya kamusekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabaratas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang halitu?" Musa berkata, "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorangyang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." Diaberkata, "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadakutentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."

Ayat tersebut menerangkan bahwa NabiMusa berjanji kepada Nabi Khidir akan bersabar dalam menuntut ilmu bersama NabiKhidir. Sebab sebelumnya Nabi Khidir telah menyatakan bahwa Nabi Musa tidakakan sabar mengikutinya. Pertanyaan Nabi Khidir tersebut dalam Tafsiral-Maraghi dijelaskan bahwa ilmu Nabi Khidir adalah dari Allah dan tidakdiketahui oleh Nabi Musa, dan begitupun sebaliknya.[10] Setelahperjanjian tersebut keduanya kemudian melakukan perjalanan, dan disetiapperjalanan tersebut Nabi Musa merasa aneh akan sesuatu yang dilakukan NabiKhidir. Nabi Musa kemudian menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir, dan haltersebut membuat Nabi Khidir lebih tegas memberi peringatan bahwa Nabi Musatidak akan sabar mengikutinya. Dari hal tersebut Nabi Musa berjanji akanbersabar dan tidak akan mengulanginya. Hal tersebut terjadi tiga kali berturutturut sebelum akhirnya keduanya berpisah dan Nabi Khidir menjelaskan beberapalatarbelakang dari apa yang telah dilakukannya.

 Hikmah dari kisah  Nabi Musa dan Nabi Khidir di atas dapat diuraikansebagai berikut.

a.       Hal-hal yang perludipersiapkan sebelum menuntut ilmu adalah sebagai berikut.

1)      Mencari ilmu harusdidasari dengan niat yang sungguh-sungguh.

2)      Memiliki semangatjiwa yang berkobar.

3)      Memiliki bekalatau biaya.

4)      Memiliki sikapsabar dalam menghadapi rintangan selama menuntut ilmu.

5)      Siap menuntut ilmubertahun-tahun (membutuhkan waktu yang lama).

b.      Adab menuntut ilmuyang meliputi hal sebagai berikut.

1)      Meminta izinkepada seseorang yang akan memberi ilmunya, agar mendapat ridhanya. 

2)      Patuh terhadapsegala sesuatu yang didiperintahkan oleh pendidik.

3)      Menanyakan halyang belum dimengerti dengan cara yang sopan.

2.      Kisah Lukman Hakim

Luqman Hakim alam Al-Qur'an disebut sebanyak dua kali, yaitu pada surahLuqman ayat 12 dan 13.[11] Ada jugayang mengatakan surah Luqman ayat 12 dan 16.[12]Disebutkan dalam Ibnu Katsir bahwa nama panjang Luqman Hakim yaitu Luqmanbin Unaqa' bin Sadun. Lukman merupakan tokoh yang disebut di dalamAl-Qur'an dan bukan nabi. Hal ini diketahui senagaimana hadis berikut.[13]


  Artinya: "Dari Ibnu Abbas r.a berkata: Sayamendengar Rasulullah SAW bersabda: Luqman bukanlah seorang Nabi, tapi beliauadalah seorang hamba yang banyak berfikir secara bersih dan penuh keyakinansehingga dia mencintai Allah SWT dan Allah SWT pun mencintainya, makadilimpahkan kepadanya Al-hikmah." (H.R.Al-Qurthuby).

Berikut adalah ayat yang menerangkan tentang pendidikan yang diajarkanoleh Lukman Hakim.[14]


Artinya: Dan sesungguhnyatelah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepadaAllah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya iabersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur (kufur),maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." "Dan (ingatlah) ketikaLukman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: 'Haianakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan(Allah) itu adalah benar-benar kedhaliman yang besar." 


"Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telahmengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalamusia dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanyakepada-Kulah kamu kembali. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukandengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlahkamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, danikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kamukembali, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


 (Lukmanberkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberatbiji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscayaAllah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagiMaha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia)mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar danbersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itutermasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Lafad  di atasdalam Tafsir Jalalain meliputi ilmu, agama, pembicaraan yang tepat, danucapan-ucapan mutiara yang diriwayatkan secara turun-temurun.[15]   Dapat diketahui dari beberapa kandungan hikmah tersebut bahwa Lukman merupakan  tokoh yang mana dalam setiap perkataannya mengandung sebuah ajaran yang dapat memotivasi pendengarnya. Bahkan pada ayat selanjutnya dijelakan pada lafad   merupakan panggilan sayang bagi anaknya. Lukman menggunakanpanggilan tersebut untuk memberikan pelajaran pada anaknya agar tidakmempersekutukan Allah dan berbakti kepada kedua orangtua. Tidak hanya itu,Lukman juga mengajarkan agar anaknya untuk melaksanakan shalat, sebab shalatmerupakan ibadah yang wajib dilakukan, serta melarangnya agar tidak berbuatingkar.[16]

 Hikmah dari kisah di atas yaitudapat diketahui bahwa Lukman sebagai tokoh pendidikan telah memberikan arahankepada kita bahwa materi pendidikan itu harus mencakup materi dunia maupunakhirat. Adapun beberapa perincian materi yang diajarkan adalah sebagaiberikut.

a.       Menanamkan keimanan dalam jiwa anak.

b.      Mendidik anak agar taat beribadah kepada Allah.

c.       Mendidik anak agar berakhlak mulia.

d.      Mendidik anak agar berbakti kedua orang tua dan patuh terhadapperintah keduanya selama tidak melanggar agama.

e.       Memberikan pengertian kepada anak bahwa segala sesuatu yangdilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir, sehinggaanak termotivasi untuk selalu berbuat baik.

f.       Sebagai pendidik hendaknya mengajarkan materikepada peserta didik dengan cara yang lemah lembut.

g.      Sebagai pendidik kita juga harus memahami kondisi peserta didik.

B.    Kesimpulan 

NabiMusa, Nabi Khidir dan Lukman Hakim merupakan tokoh-tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang bisa dikategorikan sebagai tokoh-tokoh pendidikan sebab meelauikisah-kisah mereka telah memeberikan hikmah-hikmah yang sangat besar dalambidang pendidikan. Adapun hikmah yang diberikan dari kisah Nabi Musa dan NabiKhidir adalah perihal beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menuntutilmu dan beberapa adab atau tata krama seorang murid kepada guru yang benar.Adapun kish Lukman Hakim telah memberi arahan bagaimana cara menyampaikanmateri kepada peserta didik sekaligus materi apa saja yang harus diajarkan.Perlu diingat bahwa masih banyak tokoh-tokoh dalam Al-qur;an yang bisadikategorikan sebagai tokoh pendidikan, hal tersebut akan kita ketahui setelahkita mengetahui kisahnya dan bisa mengambil hikmah dari kisah-kisah tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun